Paris (ANTARA News) - Perdana Menteri Prancis Manuel Valls, Senin, mengumumkan pencalonannya sebagai pesaing dari Partai Kiri menuju pemilihan presiden Prancis pada 2017.

Pengumuman itu ia buat di Evry, sebuah wilayah kecil di pinggiran Paris, dengan tawaran bahwa ia akan membuka "jalan baru" untuk mewujudkan "Prancis yang tidak akan berkompromi dalam menerapkan nilai-nilai".

"Saya menjadi kandidat untuk kepresidenan Republik," kata Valls di hadapan ratusan pendukungnya di Evry, empat hari setelah Presiden Francois Hollande memutuskan untuk tidak mengikuti pemilihan presiden 2017.

"Saya memiliki kekuatan ini dalam diri saya, keinginan untuk melayani negara saya ... Saya ingin memberikan segalanya bagi Prancis, negara yang telah memberi saya begitu banyak," ujarnya.

PM mengatakan ia pada Selasa akan meninggalkan pekerjaan untuk memusatkan perhatian pada kampanyenya sebagai calon presiden.

Valls ditunjuk untuk menduduki jabatan sebagai kepala tim eksekutif pemerintahan Hollande pada 2014 sebagai upaya untuk mendapat dukungan dari kalangan Sosialis.

Untuk dapat mengikuti pemilihan presiden, Valls harus terlebih dahulu memenangi nominasi Partai Kiri dalam dua putaran, yakni pada 22 Januari dan 29 Januari.

Menurut sejumlah hasil jajak pendapat, Valls menjadi sosok favorit untuk mendapatkan tiket dari partainya menuju pemilihan presiden.

Secara keseluruhan, ada tujuh orang yang akan bersaing mendapatkan tiket tersebut dari Partai Kiri, termasuk mantan menteri Aranaud Montebourg dan Benoit Hamon. Demikian laporan Xinhua.

(Uu.T008)