Jayapura (ANTARA News) - Seratusan atlet dan pelatih asal Papua yang mengikuti ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat mempertanyakan besaran bonus yang tidak sesuai dengan perjanjian kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua di Halaman Kantor Gubernur, Jayapura pada Senin.

Mereka menggelar aksinya dengan membawa medali yang diraih di ajang PON Jawa Barat lalu serta spanduk-spanduk berisi tuntutan kepada Pemprov Papua.

Alberth Isage salah satu atlet PON cabang olahraga dayung, di Jayapura, Senin, mengatakan pihaknya menggelar aksi protes tersebut untuk menagih janji Ketua Umum KONI Papua yang akan memberikan bonus untuk atlet peraih medali emas perorangan Rp600 juta, perak Rp400 juta dan perunggu Rp200 juta.

"Sementara pembayaran bonus untuk beregu, pemberian bonusnya per kepala sebesar Rp400 juta per orang, perak beregu Rp200 juta dan perunggu Rp100 juta," katanya.

Menurut Alberth, cabang perahu dayung yang diperkuat 12 atlet dan berhasil mempersembahkan satu medali emas nomor beregu seharusnya mendapat bonus Rp400 juta per orang.

"Pemberian bonus untuk perorangan dan beregu sudah berubah, tidak sesuai dengan janji kepada kami," ujarnya.

Dia menjelaskan, pihaknya meminta kepada Ketua Umum KONI Papua agar memberikan bonus sesuai dengan janji, karena atlet Bumi Cenderawasih membawa nama baik Provinsi Papua.

"Gubernur pernah memberikan janji di Sasana Krida, tetapi karena usulan terlalu banyak akhirnya diubah sebelum bertanding di PON Jawa Barat," katanya lagi.