Ayah pilot Sky Truck minta jenazah anaknya itu dipulangkan ke NTT
5 Desember 2016 13:34 WIB
Anggota kepolisian Polda Kepri mengangkat kantong jenazah yang berisikan barang-barang yang diduga milik korban jatuhnya pesawat M28 Skytruck Pelabuhan Telaga Punggur, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (4/12/2016). (ANTARA FOTO/M N Kanwa)
Kupang, Nusa Tenggara Timur (ANTARA News) - Aleks Manao, ayah kandung AKP Tonce A. Manao (36) yang menjadi korban tewas pesawat milik Polri yang mengalami kecelakaan di perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, mengharapkan jenasah anaknya dipulangkan ke kampung halamanya di Soe, Nusa Tenggara Timur.
"Sebagai ayah dari AKP Tonce saya mengharapkan jenazahnya dibawa pulang ke Soe, biar kami sebagai keluarga melihat anak kami itu," kata Aleks Manao kepada Antara, Senin.
Aleks Manao yang berada di Kota Soe, sekitar 200 km arah timur Kota Kupang, mengharapkan proses pencarian oleh tim SAR dapat menemukan jenazah anaknya itu.
"Dalam kondisi apa pun jenazah anak saya itu harus dibawa pulang ke NTT, semua keluarga di Soe berharap untuk melihat jenazah anak kami itu," tegas dia.
AKP Tonce Manao adalah putra ketiga dari empat bersaudara yang sejak kecil berita-cita menjadi polisi.
"Setelah tamat dari SMA Negeri I Soe sudah bertekad masuk kepolisian," ujar Aleks.
Aleks mengaku sangat kehilangan anaknya yang lahir 4 April 1980 dan menjadi korban pesawat Kepolisian RI di wilayah Perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.
Aleks Manao terakhir kali bertemu dengan putra ketiganya itu pada 20 November 2016 ketika korban datang ke Soe untuk menghadiri acara syukuran keluarga.
"Tanggal 20 November dia datang untuk hadir acara di Soe," kata Aleks.
AKP Tonce A Manao meninggalkan seorang istri asal Toraja yang juga polisi dan dua orang anak; satu perempuan dan satu laki-laki.
"Sebagai ayah dari AKP Tonce saya mengharapkan jenazahnya dibawa pulang ke Soe, biar kami sebagai keluarga melihat anak kami itu," kata Aleks Manao kepada Antara, Senin.
Aleks Manao yang berada di Kota Soe, sekitar 200 km arah timur Kota Kupang, mengharapkan proses pencarian oleh tim SAR dapat menemukan jenazah anaknya itu.
"Dalam kondisi apa pun jenazah anak saya itu harus dibawa pulang ke NTT, semua keluarga di Soe berharap untuk melihat jenazah anak kami itu," tegas dia.
AKP Tonce Manao adalah putra ketiga dari empat bersaudara yang sejak kecil berita-cita menjadi polisi.
"Setelah tamat dari SMA Negeri I Soe sudah bertekad masuk kepolisian," ujar Aleks.
Aleks mengaku sangat kehilangan anaknya yang lahir 4 April 1980 dan menjadi korban pesawat Kepolisian RI di wilayah Perairan Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.
Aleks Manao terakhir kali bertemu dengan putra ketiganya itu pada 20 November 2016 ketika korban datang ke Soe untuk menghadiri acara syukuran keluarga.
"Tanggal 20 November dia datang untuk hadir acara di Soe," kata Aleks.
AKP Tonce A Manao meninggalkan seorang istri asal Toraja yang juga polisi dan dua orang anak; satu perempuan dan satu laki-laki.
Pewarta: Benidiktus Jahang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: