Sleman (ANTARA News) - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Kamis (1/12) malam hingga Jumat dini hari mengakibatkan bencana tanah longsor di dua lokasi.
"Hujan deras yang turun hingga Jumat dini hari mengakibatkan dua kejadian longsor di Dusun Trini, Trihanggo, Gamping dan Dusun Kwagon, Godean," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Makwan, Jumat.
Menurut dia, longsor terjadi di Dusun Trini RT 04/RW 16 Trihanggo Gamping, Sleman berupa rumpun bambu ori longsor sepanjang 10 meter dan tinggi 10 meter.
"Kejadian longsor ini menimpa dua rumah warga, memutus jaringan listrik dan material rumpun bambu menutup alur Sungai Denggung," katanya.
Ia mengatakan, atas kejadian tersebut warga kerja bakti pembersihan rumpun bambu yang menyumbat aliran Sungai Denggung.
"Sedangkan untuk antisipasi ancaman longsor susulan, sementara tebing ditutup dengan terpal plastik," katanya.
Makwan mengatakan, untuk rumah warga yang terdampak yakni milik Guno Prayitno (74) yang dihuni dua kepala keluarga dengan enam jiwa dan salah satunya balita.
"Rumah tertimpa rumpun bambu bagian dapur dan kamar mandi rusak," katanya.
Kemudian rumah milik Iwan (46) yang dihuni empat, dua diantaranya balita laki-laki.
"Rumah tertimpa rumpun bambu bagian dapur," katanya.
Ia mengatakan, untuk rumah warga terancam longsor diantaranya milik Eko Wantoro (32). Rumah terancam longsor bagian dapur.
"Kemudian rumah milik Ngatijo (60), terancam longsor bagian dapur, rumah Dulhadi (65), kondisi pondasi paling dekat dengan bibir lereng kurang dari satu meter," katanya.
Selain itu, kata dia, kejadian talut jalan ambrol di Padukuhan Kwagon Rt 03 RW 02 Sidorejo, Godean.
"Kejadian pada Kamis malam (1/12) pukul 23 00 WIB, dimensi longsor panjang 15 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi tiga meter," katanya.
Hujan deras akibatkan longsor di Sleman, Yogyakarta
2 Desember 2016 18:55 WIB
ilustrasi tanah longsor (ANTARA News / Insan Faizin Mubarak)
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: