Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memprediksi laju inflasi akhir 2016 akan menyentuh kisaran 3-3,1 persen (year to date).

"November kan 0,47 persen. Year to date (Januari-November) 2,59 persen. Kita masih punya sebulan lagi tahun ini. Akhir tahun kira-kira 3-3,1 persen," ujar Darmin di Jakarta, Kamis.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju inflasi inflasi pada November lalu sebesar 0,47 persen (bulanan) atau 3,58 persen (tahunan).

Angka inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya atau Oktober yang mencapai 0,14 persen (bulanan) atau 3,31 persen (tahunan).

Menurut Darmin, faktor cuaca memang berkontribusi besar terhadap meningkatnya harga sejumlah komoditas pangan di Tanah Air.

"Musim hujan ini, harga cabai, bawang, sayur-sayuran meningkat. November inflasi sedikit naik dibanding sebelumnya karena musim hujan yang agak banyak," ujarnya.

Berdasarkan data BPS, kontribusi inflasi yang tertinggi terdapat pada kelompok bahan makanan sebesar 1,66 persen. Lalu diikuti makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau yang terjadi inflasi sebesar 0,25 persen.

Selain itu, inflasi juga disebabkan kenaikan dari sektor perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,16 persen.