Korban banjir Samarinda mulai kembali ke rumah
30 November 2016 18:33 WIB
ILustrasi--Banjir Akibat Luapan Bengawan Solo. Pegawai menyeberangi banjir di kompleks Kantor Pemerintahan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (29/11/2016). Banjir melanda sejumlah wilayah di Sukoharjo, Solo dan Karanganyar, serta merendam ratusan rumah akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo karena hujan lebat dari Senin (28/11/2016) sore hingga Selasa (29/11/2016) dini hari. (ANTARA/Maulana Surya)
Samarinda (ANTARA News) - Warga yang menjadi korban banjir di Jalan Pangeran Suryanata, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu sore, mulai kembali ke rumah masing-masing.
"Ketinggian air di kawasan Jalan Pengeran Suryanata berangsur surut dan warga yang sebelumnya sempat dievakuasi mulai kembali ke rumah masing-masing," ujar Staf Pengolah Data Bencana Seksi Tanggap Darurat dan Evakuasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda Nanang Arifin, Rabu.
Ketinggian air di kawasan Jalan Pangeran Suryanata khususnya di Gang Tinggiran 2 RT 59 kata Nanang Arifin pada Rabu sore, sudah surut menjadi 25 centimeter.
"Sebelumnya, ketinggian air di kawasan itu mencapai 50 hingga 60 centimeter sehingga sebanyak 56 Kepala Keluarga dari 224 jiwa dievakuasi karena terdampak langsung banjir. Namun, pada Rabu sore, ketinggian air terdalam di Jalan Pangeran Suryanata sudah sekitar 25 centimeter sehingga warga yang sebelumnya mengungsi sudah kembali ke rumah mereka," kata Nanang Arifin.
Jumlah warga di kawasan RT 58, Blok A,B dan C, Jalan Pangeran Suryanata lanjut Nanang Arifin sebanyak 80 Kepala Keluarga atau sebanyak 350 jiwa.
Banjir melanda sejumlah kawasan di Kota Samarinda, berlangsung sejak Senin pagi (28/11), menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah itu.
Banjir yang melanda sebagian besar wilayah Kota Samarinda tersebut menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang, termasuk kawasan Jalan Kesejahteraan dan Jalan DI Panjaitan, yang menghubungkan Kota Samarinda dengan Kota Bontang.
Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Temimdung Samarinda sejak Senin pagi mengeluarkan peringatan dini terkait terkait hujan lebat disertai petir yang melanda kawasan itu.
"Hujan lebat disertai petir pada Senin pagi mulai pukul 09.10 Wita dan diperkirakan berlangsung hingga pukul 11.00 Wita berpotensi melanda wilayah Kota Samarinda di kawasan Kecamatan Palaran serta Sambutan juga di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya di Kecamatan Anggana, Kota Tenggarong dan Muara Jawa," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Temimdung Samarinda, Sutrisno.
Selain jalur penghubung Kota Samarinda dengan Kota Bontang di Jalan Kesejahteraan hingga Jalan DI Panjaitan, banjir juga merendam sejumlah kawasan lainnya yakni di kawasan Simpang Empat Mal Lembuswana, dengan ketinggian air mencapai 30 hngga 50 centimeter, kawasan Jalan AW Syahranie dengan ketinggian air hingga lutut orang dewasa.
Banjir terparah terjadi di kawasan Jalan Pramuka dengan ketinggian air di atas 50 centimeter, di kawasan Kebun Agung Lampake, genangan air mencapai 40 hingga 60 centimeter.
Sejak Senin petang hingga malam, ketinggian air di sejumlah kawasan di Kota Samarinda berangsur surut, namun di kawasan Jalan Pangeran Suryanata dan Jalan Pangeran Antasari, ketinggian air tetap bertahan.
Genangan air di kawasan Jalan Pangeran Suryanata dan Jalan Pangeran Antasari mulai surut sejak Rabu pagi hingga sore.
"Ketinggian air di kawasan Jalan Pengeran Suryanata berangsur surut dan warga yang sebelumnya sempat dievakuasi mulai kembali ke rumah masing-masing," ujar Staf Pengolah Data Bencana Seksi Tanggap Darurat dan Evakuasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda Nanang Arifin, Rabu.
Ketinggian air di kawasan Jalan Pangeran Suryanata khususnya di Gang Tinggiran 2 RT 59 kata Nanang Arifin pada Rabu sore, sudah surut menjadi 25 centimeter.
"Sebelumnya, ketinggian air di kawasan itu mencapai 50 hingga 60 centimeter sehingga sebanyak 56 Kepala Keluarga dari 224 jiwa dievakuasi karena terdampak langsung banjir. Namun, pada Rabu sore, ketinggian air terdalam di Jalan Pangeran Suryanata sudah sekitar 25 centimeter sehingga warga yang sebelumnya mengungsi sudah kembali ke rumah mereka," kata Nanang Arifin.
Jumlah warga di kawasan RT 58, Blok A,B dan C, Jalan Pangeran Suryanata lanjut Nanang Arifin sebanyak 80 Kepala Keluarga atau sebanyak 350 jiwa.
Banjir melanda sejumlah kawasan di Kota Samarinda, berlangsung sejak Senin pagi (28/11), menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah itu.
Banjir yang melanda sebagian besar wilayah Kota Samarinda tersebut menyebabkan sejumlah ruas jalan tergenang, termasuk kawasan Jalan Kesejahteraan dan Jalan DI Panjaitan, yang menghubungkan Kota Samarinda dengan Kota Bontang.
Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Temimdung Samarinda sejak Senin pagi mengeluarkan peringatan dini terkait terkait hujan lebat disertai petir yang melanda kawasan itu.
"Hujan lebat disertai petir pada Senin pagi mulai pukul 09.10 Wita dan diperkirakan berlangsung hingga pukul 11.00 Wita berpotensi melanda wilayah Kota Samarinda di kawasan Kecamatan Palaran serta Sambutan juga di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya di Kecamatan Anggana, Kota Tenggarong dan Muara Jawa," kata Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Temimdung Samarinda, Sutrisno.
Selain jalur penghubung Kota Samarinda dengan Kota Bontang di Jalan Kesejahteraan hingga Jalan DI Panjaitan, banjir juga merendam sejumlah kawasan lainnya yakni di kawasan Simpang Empat Mal Lembuswana, dengan ketinggian air mencapai 30 hngga 50 centimeter, kawasan Jalan AW Syahranie dengan ketinggian air hingga lutut orang dewasa.
Banjir terparah terjadi di kawasan Jalan Pramuka dengan ketinggian air di atas 50 centimeter, di kawasan Kebun Agung Lampake, genangan air mencapai 40 hingga 60 centimeter.
Sejak Senin petang hingga malam, ketinggian air di sejumlah kawasan di Kota Samarinda berangsur surut, namun di kawasan Jalan Pangeran Suryanata dan Jalan Pangeran Antasari, ketinggian air tetap bertahan.
Genangan air di kawasan Jalan Pangeran Suryanata dan Jalan Pangeran Antasari mulai surut sejak Rabu pagi hingga sore.
Pewarta: Amirullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: