Jakarta (ANTARA News) - Tokoh perempuan Yenny Wahid mengajak seluruh peserta Apel Nusantara Bersatu untuk menyebarkan "virus" cinta terhadap bangsa Indonesia ke seluruh daerah.
"Acara ini kita jadikan komitmen untuk menyebarkan virus-virus cinta. Kita adalah generasi cinta dan cinta pertama kita selain kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa dan kedua cinta kepada bangsa," kata Yenny saat memberikan orasi kebangsaan pada Apel Nusantara Bersatu di Monas, Jakarta, Rabu.
Di hadapan para peserta apel, Yenny mengatakan, ia sudah pergi ke berbagai negara, namun saat kembali ke Tanah Air ia merasa bahwa Indonesia adalah surga dunia.
"Tidak ada negara seperti Indonesia puluhan ribu pulau, banyak etnis, tapi masyarakat rukun. Namun kadang-kadang kita lupa kerukunan itu harus kita jaga harus kita pertahankan mati-matian," ujar Direktur Eksekutif Wahid Foundation itu.
Dalam apel yang juga dihadiri seribuan pelajar SMP dan SMA itu, ia juga mengingatkan bahwa mengisi kemerdekaan yang sudah dicita-citakan para pendiri bangsa adalah tugas untuk semuanya, dan dibutuhkan kesatuan guna melaksanakannya.
"Saya bermimpi nanti anak-anak kita yang memimpin PBB, yang menjadi direktur Bank Dunia, yang terbang ke ruang angkasa. Bangsa Indonesia adalah bangsa dengan budaya tinggi keramahan ketulusan adalah modal kita untuk menguasai dunia," tambah dia.
Karena itu, Yenny mengajak semua untuk menunjukkan sikap yang mengajak bukan mengejek, saling merangkul bukan memukul, mengedepankan persatuan bukan perseteruan.
"Saya yakin Indonesia akan bisa menjadi bangsa yang besar, bisa memimpin dunia, karena itu kita mulai komitmennya hari ini," ujarnya.
Apel Nusantara Bersatu digagas oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam rangka memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan.
Kegiatan tersebut dihadiri di antaranya tokoh agama, pelajar, mahasiswa, musisi, pemuda, budayawan, dan organisasi masyarakat.
Yenny Wahid: sebarkan virus cinta Indonesia
30 November 2016 09:46 WIB
Yenny Wahid (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016
Tags: