Baghdad (ANTARA News) - Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan para militan ISIS kini tak lagi segigih sebelumnya untuk melancarkan perlawanan jangka panjang demi mempertahankan Mosul.

Al-Abadi menyebut ISIS sudah tidak berdaya lagi kendati telah melancarkan ratusan serangan truk bom bunuh diri yang sudah merenggut banyak nyawa tentara Irak dan warga sipil.

"Kami melihat keseluruhan organisasi (ISIS) ambruk, dalam arti menghadapi pasukan angkatan bersenjata kami," kata al-Abadi.

"Keberhasilan (militer Irak) membebaskan begitu banyak wilayah menandakan Daesh (ISIS) kini tidak lagi punya keberanian atau motivasi bertempur seperti mereka punyai sebelum ini," sambung dia.

Dalam wawancara dengan Associated Press, al-Abadi mengatakan Mosul kini sudah sepenuhnya dikepung dan kecepatan gerak maju pasukan Irak sungguh di luar perkiraan.

Kendati pemerintahan baru AS di bawah Donald Trump nanti akan mengkaji lagi kebijakan AS di Irak, al-Abadi justru yakin Trump akan makin memperbesar bantuan logistik untuk Irak.

Dia juga menepis janji Trump semasa kampanye bahwa produksi minyak Irak harus menjadi uang tebusan untuk peran serta militer AS di Irak. Waktu itu Trump berkilah jika AS tidak melakukan itu, maka Iranlah yang akan melakukannya terhadap minyak Irak.

Sembari menyebut Trump pragmatis, al-Abadi berkata, "Saya tidak akan menilai orang dari pernyataannya sewaktu kampanye. Saya akan menilai dia dari apa yang dia kerjakan nanti."