Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, menyarankan massa luar Ibu Kota Jakarta, yang hendak mengikuti demonstrasi di kawasan Monumen Nasional, Jumat (2/12), berdemonstrasi di daerahnya masing-masing.
"Pada 2 Desember buatlah istigosah berdoa bersama-sama yang lebih bagus di daerahnya masing-masing. Kalau dari jauh datang ke Jakarta takutnya ada kecelakaan, lebih baik di tempatnya masing-masing," kata Nurmantyo, seusai menghadiri kuliah kebangsaan, di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa.
Menurut dia, yang terpenting dalam aksi itu adalah berdoa memohon kepada Allah SWT agar Indonesia yang sudah menjadi negara yang damai dan indah jangan dirusak lagi.
"Pak Rektor (Rektor UIN Jakarta, Dede Rosyada) mengatakan, negara Islam terbesar dan terdemokrasi saat ini adalah Indonesia. Jadi, Indonesia sebagai lambang Islam yang rahmatan lil alamin jangan dirusak lagi, tinggal kita berdoa agar semua bangsa ini bersatu untuk bisa membangun Indonesia," tutur Nurmantyo.
Sebelumnya, Gerakan Nasional Pendukung Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) dan Kepolisian Indonesia sepakat lokasi demonstrasi pada 2 Desember 2016 di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.
"Akhirnya disepakati bahwa aksi 2 Desember akan dilaksanakan di Monas (Monumen Nasional) dari pukul 08.00 hingga 13.00 WIB," kata Kepala Kepolisian Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian, usai bertemu Ketua MUI, KH Maruf Amin, dan Ketua Front Pembela Islam, Rizieq Shihab, di Kantor MUI, Jakarta, Senin (28/11).
Karnavian pun telah berkoordinasi dengan Nurmantyo untuk memastikan keamanan selama demontrasi.
"Kami akan siapkan tempat di Monas untuk menampung 600 ribu hingga 700 ribu orang. Kalau kurang (lahan), kami siapkan Jalan Medan Merdeka Selatan. Kami akan kerja sama dengan PMI, Satpol PP dan rekan-rekan ormas untuk mengawal aksi ini," ujar Karnavian.
TNI katakan sebaiknya aksi 2/12 di daerah masing-masing
29 November 2016 14:00 WIB
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (ANTARA /Fakhri Hermansyah)
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016
Tags: