New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS diperdagangkan lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah menguat tajam pasca kemenangan Donald Trumps dalam pemilihan presiden negara tersebut.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, telah menguat lebih dari empat persen sejak Trump terpilih awal bulan ini, karena investor berharap pemerintahan Trump akan menerapkan kebijakan stimulus ekonomi yang meningkatkan inflasi dan kenaikan suku bunga.

Indeks tergelincir pada Jumat (25/11) setelah mencapai tingkat tertinggi dalam 14 tahun di 102,05 pada Kamis (24/11). Lebih lanjut mundur menjadi 101,320 pada akhir perdagangan Senin.

Para analis mengatakan bahwa penurunan dolar adalah sederhada hanya karena aksi ambil untung investors dari kenaikan baru-baru ini, dan bahwa greenback masih di jalur untuk kenaikan ke posisi terkuatnya dalam dua bulan sejak awal 2015.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,0598 dolar AS dari 1,0599 dolar AS, dan pound Inggris merosot menjadi 1,2421 dolar AS dari 1,2456 dolar AS. Dolar Australia naik menjadi 0,7479 dolar AS dari 0,7434 dolar AS.

Dolar AS dibeli 112,22 yen Jepang, lebih rendah dari 112,92 yen di sesi sebelumnya. Dolar AS turun tipis menjadi 1,0139 franc Swiss dari 1,0141 franc Swiss, dan jatuh menjadi 1,3420 dolar Kanada dari 1,3526 dolar Kanada, demikian Xinhua.

(UU.A026)