Jakarta (ANTARA News) - Para personel grup band Nidji mengakui bahwa "Breakthru", album perdana Nidji yang genap berusia 10 tahun, tidak hanya mengawali langkah mereka di industri musik tanah air, tetapi juga menjadi patokan Nidji dalam bermusik.

"Album ini (Breakthru) seperti blue print, mulai dari awal band kami dibentuk sampai hari ini. Kalau membuat album pasti mengacu pada "Breakthru"," kata drummer Nidji, Adri, dalam temu media peluncuran piringan hitam album "Breakthru" di Jakarta, Senin.

"Kapan sih bikin album yang persis kayak "Breakthru"?, celotehannya pasti seperti itu. "Breakthru" salah satu album terbaik sepanjang masa menurut kami," sambung dia.

Hal senada juga disampaikan vokalis Nidji, Giring, yang menyebut "Breakthru" sebagai tolok ukur kesuksesan album Nidji setelah.

"Bisa enggak sih sesukses "Breakthru"," kata Giring. Kini, 14 tahun Nidji berkarya, Nidji berniat untuk membuat "lagu sesuai yang kami mau tanpa memikirkan pasar dan tanpa influence label," ujar Giring.

Kembali pada 10 tahun lalu, keyboardis Nidji, RunD, melihat album "Breakthru" merupakan cerminan kondisi para anggota Nidji kala itu. "Ini proses mencari cinta, belum punya apa-apa, semuanya jujur," kenang dia.

Hasil karya yang benar-benar jujur juga dirasakan gitaris Nidji, Rama, pada album "Breakthru".

"Benar-benar pure aja jaman dulu. Kalau sekarang buat lagu mikirin note-nya bagus enggak ya, alat dan secara teknis bagaimana," ujar Rama.

Sementara gitaris Nidji lainnya, Ariel, berharap dapat membuat album seperti "Breakthru" lagi. "Pada akhirnya setelah 14 tahun merasa sepertinya enak kembali ke album pertama," kata dia.