Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Senin pagi bergerak menguat sebesar 39 poin menjadi Rp13.471, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.510 per dolar AS.
"Tekanan pelemahan mata uang rupiah mereda sejalan dengan mata uang di kawasan Asia yang bergerak menguat terhadap dolar AS," kata ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan bahwa proyeksi pasar terhadap inflasi November 2016 yang diperkirakan masih stabil turut menjadi salah satu faktor positif bagi mata uang domestik. Diharapkan, rencana aksi damai pada 2 Desember 2016 mendatang dapat berjalan kondusif sehingga turut menopang rupiah.
"Situasi domestik yang stabil akan membuka peluang bagi rupiah terapresiasi," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa dolar AS yang melemah terhadap mayoritas mata uang utama dunia dikarenakan menurunnya yield obligasi AS, sehingga memicu adanya aksi ambil untung.
"Sebagian investor melakukan aksi ambil untung menjelang kebijakan The Fed pada pertengahan Desember nanti," katanya.
Kendati demikian, masih adanya harapan untuk kenaikan inflasi dan suku bunga acuan Amerika Serikat masih dapat membalikan dolar AS untuk kembali terapresiasi.
Rupiah dibuka menguat menjadi Rp13.471
28 November 2016 10:55 WIB
Petugas menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang BNI Melawai, Jakarta. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: