Malinau, Kalimantan Utara (ANTARA News) - Warga Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, sempat menyaksikan helikopter Pusat Penerbangan TNI AD yang hilang kontak pada 24 Nopember 2016 berputar-putar sebanyak empat kali sebelum ledakan terjadi.

Komandan Kodim 0910/Malinau, Letnan Kolonel Infantri Andy M Akad, di Malinau, Minggu, menyebutkan, keberadaan helikopter jenis Bell-412 EP nomor registrasi HA-5166 yang kehilangan kontak itu dilaporkan Kepala Desa Long Berang, Kabupaten Malinau, Jesli Mugi.

Mugi, mengutip keterangan warganya, mengaku sempat melihat helikopter berputar-putar sebanyak empat sebelum terjadi ledakan sangat besar sekitar pukul 15.00 waktu setempat Kamis (24/11), sehingga pencarian difokuskan pada area terdengarnya ledakan itu.


"Ledakan itu adalah saat helikopter itu telah jatuh dalam hutan belantara di Desa Long Berang," kata Akad. Helikopter yang lepas landas dari Bandara Juwata, Tarakan, mengangkut logistik sekitar 400 kilogram tujuan Pos Pengamanan Perbatasan Negara, di Tanjung Karya, Desa Long Bawan, Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan.

Akad mengungkapkan, warga yang melihat berputar-putar dan mendengarkan ledakan itu sedang mencari kayu bakar di hutan, tepatnya di lokasi air terjun Ruab Badak Desa Nansarang Kecamatan Mentarang Hulu yang dikenal masyarakat setempat sebagai air terjun hantu.