Jakarta (ANTARA News) - Politisi PKB, Marwan Jafar, mengecam aksi kekerasan terhadap masyarakat Rohingya yang kembali membara di Myanmar akhir-akhir ini.




Sementara Human Rights Watch (HRW) di New York beberapa waktu lalu merilis bahwa kekerasan di Rohingya tidak hanya dilakukan oleh masyarakat sipil, tetapi juga dibantu secara sistematis oleh militer.




"Jika itu benar, harus disikapi secara serius karena disebutkan sekitar 820 rumah dihancurkan di lima desa utara Rakhine dalam kurun tanggal 10-18 November lalu. Kini, sudah ribuan warga Rohingya terpaksa melarikan diri mencari suaka ke negara lain sejak konflik pertama meletus," kata Marwan Jafar dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.




Kenyataan tersebut mengingatkan atas berbagai kejahatan kemanusiaan genosida yang pernah terjadi dalam sejarah kelam manusia. Sejarah mendeskripsikan genosida terjadi di hampir seluruh benua dengan berbagai bentuk dan pola kejahatan yang dilakukan secara sistematis.




Ia mencontohkan, genosida terbesar dalam peradaban modern pernah terjadi di Eropa yang dilakukan oleh Aldolf Hitler terhadap etnis Yahudi di seluruh wilayah negara-negara kekuasaan NAZI.




Selain itu, menurut mantan Menteri Desa pertama ini, yang masih jernih dalam ingatan adalah kejahatan kemanusiaan yang terjadi dalam tragedi pembantaian umat Muslim, dikenal dengan genosida Srebrenica di Bosnia. Diperkirakan sekitar 8.000 jiwa dari penduduk muslim Bosnia tewas dibantai oleh kekuatan militer yang dipimpin Jenderal Ratco Mladic pada tahun 1995.




Terlepas dari motif apapun, kata mantan Ketua Fraksi PKB DPR RI ini, kekerasan dan tindakan pembantaian yang dialami oleh masyarakat muslim Rohingya tidak dapat dibenarkan oleh kemanusiaan. Tragedi yang merupakan praktik genosida tersebut harus dikutuk dalam konteks kemanusiaan dan disikapi dengan bijak sebagai tindakan keji yang melibatkan kekuatan militer dan masyarakat sipil setempat di luar latar belakang agama mereka.




Pemerintah harus segera melakukan tindakan cepat dan masyarakat madani beserta tokoh-tokoh agama berupaya melakukan kecaman terhadap tindakan genosida terhadap masyarakat Rohingya sebagai tindakan yang murni kejahatan kemanusiaan, katanya.