Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 296 atlet dari 19 provinsi di Indonesia bersaing untuk menjadi yang terbaik pada Kejurnas Anggar Pemula 2016 di Cilandak Commercial Estate, Jakarta Selatan, Jumat, dan kedepannya hasil kejuaraan ini akan menjadi tulang punggung di kejuaraan internasional.

Kejuaraan yang mempertandingkan dua kategori yaitu kadet pemula dan kadet ini dibuka langsung oleh Ketua Umum Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi) Agus Suparmanto.

"Kita sedang mengadakan program jangka panjang untuk usia dini dan dalam program ini terdapat beberapa fase yang salah satunya adalah kejuaraan nasional ini," kata Agus Suparmanto di sela pembukaan kejuaraan bergengsi khusus atlet pemula ini.

Menurut dia, pencarian bakal dari usia kader pemula yaitu usia 12-15 tahun dan pemula 15-17 tahun sangat diperlukan. Apalagi sudah banyak atlet senior Indonesia yang harus segera diganti mengingat tantangan kedepan jauh lebih berat karena banyak kejuaraan yang harus diikuti.

"Kadet pemula dan kadet adalah jembatan untuk masuk ke kategori junior dan senior. Jadi, kejurnas ini sangat tepat untuk mencari bibit-bibit potensial yang kedepannya bakal menjadi penentu masa depan anggar Indonesia," ujarnya, menambahkan.

Sementara itu, Ketua Bimbingan dan Pembinaan Prestasi IKASI, Muslimin, mengatakan bahwa peserta yang mengikuti kejurnas pemula ini mengalami peningkatan yang cukup pesat dibandingkan sebelumnya. Hal tersebut menunjukkan jika animo atlet anggar daerah cukup tinggi.

"Biasanya pada tahun-tahun sebelumnya peserta sekitar 200 orang, artinya minat para pelajar didaerah terus meningkat," ucap Muslimin yang juga merupakan Ketua Panitia dan Penanggung Jawab Kejuaraan Nasional ini.

Menurut dia, sebelum dapat mengikuti kejuaraan nasional ini, para atlet sebelumnya harus mengikuti Kejuaraan Daerah (Kejurda) ataupun Selekda. Hasil dari kejuaraan ini juga akan menjadi bahan evaluasi dalam persiapan remaja, misalnya, untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja di Jawa Tengah.

Pada kejuaraan nasional ini, kata dia sistem pertandingan yang dipergunakan adalah menggunakan babak penyisihan dari masing-masing senjata, yaitu Floret, Sabel dan Dagen. Setelah itu, baru diadakan setengah kompetisi untuk nomor pertandingan.

"Jadi masing-masing atlet akan bertemu di pool-nya masing-masing, barus setelah itu babak sistem gugur," kata Muslimin, menegaskan.