Makassar (ANTARA News) - Kunjungan Presiden Joko Widodo di Makassar dan Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan selama dua hari mendapat pengawalan ketat dengan diturunkannya 5.000 pasukan dari TNI-Polri selama kunjungan.

"Presiden adalah simbol negara dan patut mendapatkan pengawalan super ketat. Maka TNI dan Polri siap melakukan pengamanan. Personel diturunkan lima ribu orang, TNI berkekuatan penuh, Polri maupun Satpol PP dan Damkar tetap disiagakan," kata Panglima Kodam VI Wirabuana Mayor Jenderal Agus Surya Bakti di Makassar, Jumat.

Menurut dia, kehadiran Presiden Jokowi di Makassar adalah kebanggan tersendiri untuk Sulsel sehingga pihaknya menghimbau kepada masyarakat menjadi tuan rumah yang baik dalam proses kunjungan orang nomor satu Indonesia itu.

"Kami berkewajiban melakukan pengamanan dalam kondisi apapun, mengingat Presiden Joko Widodo melalukan kunjungan kerja di Sulsel pada dua tempat yakni di Kota Makassar dan Kabupaten Pangkep," paparnya.

Untuk pengamanan pertama saat tiba di Makassar kemudian selama Presiden Joko Widodo di Sulsel mulai saat sosialisasi Tax Amnesty di Hotel Grand Clarion Jumat malam.

Kemudian, peresmian Pelabuhan Untia pada Sabtu pagi dilanjutkan mengujungi desa di Kabupaten Pangkajene Kepulauan atau Pengkep. Tentunya kedatangan Presiden Jokowi ke Sulsel mengingat daerah ini memiliki peringkat bagus pada Tax Amnesty serta peningkatan perikanan di Sulsel.

Mengenai protap pengamanan Presiden dan Wakil Presiden, ungkap Agus, sudah menjadi hal baku. Pasukan yang masuk pun dalam protap tentunya terpilih dan mampu menghadapi dinamika apapun tanpa melihat situasi dan permasalahan yang terjadi.

"Tidak tergantung situasi apapun. Saya tidak peduli situasi yang ada, jelas mengamankan presiden. Apakah ada isu segala macam protap, akan mampu kami hadapi itu pada semua tingkatan eskalasinya. Mengamankan presiden sama dengan mengamankan negara, kalau gagal kita tidak menjaga negara," ucapnya menegaskan.

Sebelumnya, apel pengamanan kunjungan presiden dilaksanakan di Lapangan Karebosi, Makassar, Sulawesi Selatan di hadiri Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charlyan, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan pejabat lainnya.