Pospera Kepri buka pendaftaran relawan NKRI
23 November 2016 20:51 WIB
Ilustrasi. Kopassus Siap Amankan NKRI. Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) meneriakan yel-yel seusai mendegarkan arahan dari Presiden Joko Widodo di Mako Cijantung, Jakarta, Kamis (10/11/2016). Presiden menegaskan sebagai Panglima Tertinggi dengan melalui Panglima TNI, dirinya bisa menggerakkan Kopassus untuk keadaan darurat, serta memerintahkan kepada perwira dan prajurit Kopassus untuk menjaga keamanan NKRI serta perekat kemajemukan dan menjaga persatuan Indonesia. (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Tanjungpinang (ANTARA News) - Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA) Kepri membuka Relawan Negara Republik Indonesia (NKRI), dan mengajak masyarakat bergabung didalamnya.
Ketua Dewan Pembina POSPERA Kepri Rizki Faisal, yang dihubungi Antara di Tanjungpinang, Rabu, mengatakan situasi dan kondisi sosial politik di NKRI belakangan ini dalam ancaman yang secara sengaja digulirkan kelompok tertentu untuk membawa bangsa yang rukun dan damai ini pada perpecahan.
"Perbedaan dan keberagaman yang diyakini menjadi dasar kekuatan bangsa yang besar ini sedang dipertaruhkan," ujarnya.
Secara kasat mata, kata dia masyarakat dapat melihat ada pihak pihak yang secara massif berniat untuk mengganti sistem demokrasi Pancasila dan NKRI dengan ideologi yang lain.
Dari hari ke hari akan sangat jelas terlihat bahwa pihak-pihak itu menggunakan isu SARA sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan politik yang berseberangan dengan demokrasi Pancasila.
"Kelompok itu menggalang aksi-aksi massa untuk memaksakan kehendaknya dan sekarang juga sudah semakin jelas mengarah pada pemakzulan presiden," katanya.
Dia meyakini sistem demokrasi Pancasila yang dianut dan berlaku di Indonesia merupakan sistem yang masih baik dan harus dipertahankan, meski demokrasi yang berjalan saat ini belum bisa memuaskan dan mewakili keinginan keseluruhan rakyat Indonesia.
Demokrasi yang dianut Indonesia, menurut Rizki memberikan kesempatan yang luas bagi rakyat untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa, tanpa melihat latar belakang suku, agama, ras,kelompok ataupun golongan.
"Meski bukan sistem yang sempurna, demokrasi di Indonesia yang kita anut sampai sekarang ini, memberikan kita semua, siapapun itu, boleh dan bisa menjadi pemimpin dan berkontribusi untuk sebaik-baiknya bagi rakyat Indonesia, tanpa mempersoalkan latar belakang perbedaan suku, agama, ras dan golongan," ujarnya.
Karena itu, POSPERA Kepri, generasi yang kelak akan mewarisi negara ini tentu tidak bisa berdiam diri saat negara ingin di hancurkan dan rakyat di adu domba, keberagaman dikoyakkan, ancaman fisik dan intimidasi semakin massif dilakukan, fitnah dan caci-maki bertebaran disaat Indonesia yang sedang bekerja untuk bangkit kembali menjadi bangsa yang besar akan dikerdilkan.
"Sebagai sebuah sikap penolakan terhadap semua ancaman yang mengganggu keutuhan NKRI dan usaha-usaha pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo, POSPERA Kepri membuka posko relawan NKRI Save Jokowi-Save NKRI, kami meyakini secara bersama-sama rakyat harus bergerak dan menunjukan sikap serta keberpihakan pada NKRI dan Pancasila," tegasnya.
Rizki mengemukakan untuk itu semua elemen yang hadir dan hari ini secara sukarela mendaftarkan diri sebagai relawan bersepakat dan menyerukan kepada saudara sebangsa dan setanah air untuk menjaga keutuhan NKRI dan ideologi Pancasila serta mempertahankan pemerintahan konstitusional yang dipilih langsung oleh rakyat.
Relawan juga menyerukan tidak menggunakan isu SARA untuk kepentingan politik, melakuka aksi teror yang ditujukan kepada rakyat dengan demonstrasi anarkis untuk menebar ketakutan.
"Relawan rela meregang nyawa demi keutuhan NKRI, dan wajib menjaga keutuhan dalam keberagaman dan perbedaan, menjaga Presiden Jokowi, Menjaga NKRI. Bersama rakyat berjuang melawan semua upaya adu domba, bersama rakyat bergerak menyatukan seluruh elemen bangsa yang mencintai perdamaian, persatuan dan demokrasi tanpa diskriminasi," katanya.
Ketua Dewan Pembina POSPERA Kepri Rizki Faisal, yang dihubungi Antara di Tanjungpinang, Rabu, mengatakan situasi dan kondisi sosial politik di NKRI belakangan ini dalam ancaman yang secara sengaja digulirkan kelompok tertentu untuk membawa bangsa yang rukun dan damai ini pada perpecahan.
"Perbedaan dan keberagaman yang diyakini menjadi dasar kekuatan bangsa yang besar ini sedang dipertaruhkan," ujarnya.
Secara kasat mata, kata dia masyarakat dapat melihat ada pihak pihak yang secara massif berniat untuk mengganti sistem demokrasi Pancasila dan NKRI dengan ideologi yang lain.
Dari hari ke hari akan sangat jelas terlihat bahwa pihak-pihak itu menggunakan isu SARA sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan politik yang berseberangan dengan demokrasi Pancasila.
"Kelompok itu menggalang aksi-aksi massa untuk memaksakan kehendaknya dan sekarang juga sudah semakin jelas mengarah pada pemakzulan presiden," katanya.
Dia meyakini sistem demokrasi Pancasila yang dianut dan berlaku di Indonesia merupakan sistem yang masih baik dan harus dipertahankan, meski demokrasi yang berjalan saat ini belum bisa memuaskan dan mewakili keinginan keseluruhan rakyat Indonesia.
Demokrasi yang dianut Indonesia, menurut Rizki memberikan kesempatan yang luas bagi rakyat untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa, tanpa melihat latar belakang suku, agama, ras,kelompok ataupun golongan.
"Meski bukan sistem yang sempurna, demokrasi di Indonesia yang kita anut sampai sekarang ini, memberikan kita semua, siapapun itu, boleh dan bisa menjadi pemimpin dan berkontribusi untuk sebaik-baiknya bagi rakyat Indonesia, tanpa mempersoalkan latar belakang perbedaan suku, agama, ras dan golongan," ujarnya.
Karena itu, POSPERA Kepri, generasi yang kelak akan mewarisi negara ini tentu tidak bisa berdiam diri saat negara ingin di hancurkan dan rakyat di adu domba, keberagaman dikoyakkan, ancaman fisik dan intimidasi semakin massif dilakukan, fitnah dan caci-maki bertebaran disaat Indonesia yang sedang bekerja untuk bangkit kembali menjadi bangsa yang besar akan dikerdilkan.
"Sebagai sebuah sikap penolakan terhadap semua ancaman yang mengganggu keutuhan NKRI dan usaha-usaha pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo, POSPERA Kepri membuka posko relawan NKRI Save Jokowi-Save NKRI, kami meyakini secara bersama-sama rakyat harus bergerak dan menunjukan sikap serta keberpihakan pada NKRI dan Pancasila," tegasnya.
Rizki mengemukakan untuk itu semua elemen yang hadir dan hari ini secara sukarela mendaftarkan diri sebagai relawan bersepakat dan menyerukan kepada saudara sebangsa dan setanah air untuk menjaga keutuhan NKRI dan ideologi Pancasila serta mempertahankan pemerintahan konstitusional yang dipilih langsung oleh rakyat.
Relawan juga menyerukan tidak menggunakan isu SARA untuk kepentingan politik, melakuka aksi teror yang ditujukan kepada rakyat dengan demonstrasi anarkis untuk menebar ketakutan.
"Relawan rela meregang nyawa demi keutuhan NKRI, dan wajib menjaga keutuhan dalam keberagaman dan perbedaan, menjaga Presiden Jokowi, Menjaga NKRI. Bersama rakyat berjuang melawan semua upaya adu domba, bersama rakyat bergerak menyatukan seluruh elemen bangsa yang mencintai perdamaian, persatuan dan demokrasi tanpa diskriminasi," katanya.
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: