Yogyakarta (ANTARA News) - Enam siswa SD dan SMP asal Yogyakarta akan mengikuti Olimpiade Robot Internasional yang diselenggarakan oleh LEGO Education di Kota New Delhi, India pada 25-27 November 2016.

Keenam siswa yang tergabung dalam tim Astor dan Oreo itu akan melombakan robot pengelola sampah, sesuai tema besar olimpiade tahun ini yakni "Rap The Scrap".

"Tema kali ini sangat menarik karena menangkap isu dunia global warming (pemanasan global). Harapannya dapat memberikan edukasi soal kecintaan mereka terhadap lingkungan," kata penanggung jawab tim dari Robotics Education Center Yogyakarta Fakih Satria Rahman di Kantor Disdikpora DIY, Rabu.

Keenam siswa yang akan maju dalam kontes robot level Internasional itu yakni Alif, Ransi, Lingga dari Tim Astor/elementary, sedangkan dari Tim Orea/Junior yakni Adam, Adrian, dan Rey.

Mereka berasal dari SD dan SMP unggulan di Yogyakarta yang sebelumnya berhasil menjuarai Olimpiade Robotik Indonesia di Surabaya pada September lalu.

Menurut Fakih, dalam perlombaan itu tim dengan kategori elementary (usia 13 tahun ke bawah) akan ditantang membuat robot yang dapat membersihkan sampah di sepanjang jalan menuju sekolah.

Sedangkan tim kategori junior (usia 13-15 tahun) diminta menunjukkan kemampuannya membuat robot yang dapat mengumpulkan sampah dan dibawa menuju fasilitas daur ulang.

"Sehingga penilaian akan ditentukan oleh kecepatan dan seberapa banyak limbah atau sampah yang berhasil diambil oleh robot," kata dia.

Salah satu pelatih tim robotik Yogyakarta, Angga Satya mengatakan waktu yang dibutuhkan untuk persiapan hingga finalisasi pembuatan robot adalah empat bulan. Seluruh proses pembuatan dilakukan sendiri oleh siswa SD dan SMP yang sehari-hari mengikuti kursus robotik di Robotics Education Center Yogyakarta.

"Kami targetkan bisa juara satu. Kompetitor berat adalah peserta dari Jepang, Tiongkok, serta tuan rumah India," tuturnya.

Kepala Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (Tekkomdik) Disdikpora DIY Isti Triasih berharap tim robotik yang berhasil terseleksi maju di tingkat internasional itu selain mampu meraih juara juga dapat terus mengembangkan bakatnya.

"Kami juga berharap ke depan robot yang dihasilkan bisa implementatif digunakan untuk kebutuhan masyarakat," ujarnya.