Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Senin karena pemulihan teknikal dan pelemahan dolar AS telah mendorong harga logam mulia naik.

Dalam kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember, harga emas naik 1,1 dolar AS atau 0,09 persen menjadi menetap di 1.209,8 dolar AS per ounce menurut warta kantor berita Xinhua.

Logam mulia mendapat dukungan setelah dua minggu harganya jatuh, menyebabkan pemulihan teknikal, dan bantuan dari pelemahan nilai tukar dolar AS.

Indeks dolar AS turun 0,39 persen menjadi 101,02 pada pukul 19.00 GMT. Indeks adalah ukuran nilai dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.

Logam mulia juga berada di bawah tekanan ketika harga saham Dow Jones Industrial Average naik 88,76 poin atau 0,47 persen pada pukul 20.00 GMT.

Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sebaliknya ketika pasar ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.

Investor menunggu beberapa laporan ekonomi minggu depan yang akan memberikan petunjuk bagi bank sentral Amerika Serikat untuk berpikir tentang kenaikan suku bunga.

Analis yakin Federal Reserve akan menaikkan suku bunga dari 0,50 ke 0,75 selama pertemuan FOMC Desember.

Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 menjadi setidaknya 0,75 adalah pada 95 persen di pertemuan Desember dan 96 persen untuk pertemuan Februari.

Perak untuk pengiriman Desember turun 10,3 sen, atau 0,62 persen, menjadi ditutup pada 16,521 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 14,5 dolar AS, atau 1,57 persen, menjadi ditutup pada 936,50 dolar AS per ounce. (UU.A026)