Kuala Lumpur (ANTARA News) - Malaysia tidak akan menjadi tuan rumah Grand Prix Formula 1 setelah kesepakatan saat ini kadaluarsa pada 2018, kata menteri pariwisata dan kebudayaan negara itu pada Senin.
"Tidak lagi (menjadi tuan rumah Grand Prix Formula 1) setelah 2018," kata Nazri Abdul Aziz kepada para pewarta pada parlemen ketika ditanyai mengenai laporan-laporan negara itu mengenai pertimbangan penghentian balapan tahunan itu, lapor Reuters.
"(Dari) perspektif jangka panjang, ini mungkin merupakan kesepakatan yang tepat karena lebih mahal dan tidak lagi atraktif," tambah sang menteri, menurut rekaman audio yang didengarkan oleh Reuters.
Malaysia mempertimbangkan membatalkan balapan itu karena menurunnya penjualan tiket dan penonton televisi.
Pada pagi hari, penguasa Formula 1 Bernie Ecclestone menyuarakan masa depan olahraga ini di Asia Tenggara dengan menyampaikan kepada majalah Jerman bahwa Singapura tidak lagi ingin menjadi tuan rumah Grand Prix setelah kesepakatan saat ini habis pada tahun depan.
Grand Prix Malaysia terakhir kali diselenggarakan pada Oktober, ketika pebalap Australia Daniel Ricciardo mengklaim kemenangan perdananya musim ini.
Perusahaan minyak negara Petronas merupakan sponsor utama untuk balapan Formula 1 di Kuala Lumpur. Perusahaan itu mendapat hantaman keras dari penurunan harga minyak dunia belakangan ini.
(Uu.H-RF/I015)
Malaysia tak tuan rumahi F1 setelah 2018
21 November 2016 23:54 WIB
Mobil pebalap Mercedes Lewis Hamilton terlihat di lintasan dalam latihan pertama jelang Formula Satu Malaysia Grand Prix di Sepang, Malaysia, Jumat (30/9/2016). (REUTERS/Edgar Su)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: