Banda Aceh (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menegaskan pelaksanaan sosialisasi Empat Pilar MPR merupakan salah satu upaya mengenal Indonesia.
"Kenapa sosialisasi Empat Pilar penting? Tidak ada negara yang membiarkan warganya tidak tahu soal negaranya itu sendiri, mengenali prinsip-prinsip negaranya," kata dia di depan sekitar dua ratus aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMMI) Aceh, Banda Aceh, Minggu malam.
Lebih dari itu, lanjut Hidayat, sosialiasi Empat Pilar yang mulai dilaksanakan sejak 2004 lalu itu juga menjadi upaya mengingatkan kembali ingatan kita bagaimana seluruh pihak berkontribusi, berkorban yang terbaik bagi bangsa Indonesia.
"Sosialisasi ini mengingatkan kembali kumpulan memori sejarah yang menghadirkan pengorbanan (pada bangsa)," kata dia.
Hidayat mengatakan pengamalan Empat Pilar yakni Pancasila dan UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika juga diharapkan menciptakan manusia Indonesia yang penuh empati, beragama, cinta NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
"Pancasila, UUD agar kita menjadi manusia yang penuh empati, beragama, cinta NKRI, Bhineka Tunggal Ika-nya. Kemudian kalau kita jalankan Bhineka Tunggal Ika, NKRI, kelanjutan pengorbanan agar tetap terjaganya indonesia," tutur dia.
Dalam konteks masyarakat, Hidayat berharap melalui sosialisasi Empat Pilar, masyarakat semakin tahu bahwa UUD 1945 memberikan ruang yang begitu luar biasa untuk masyarakat dapat terlibat di dalamnya, untuk menghadirakan perbaikan kehidupan berbangsa.
"Diharapkan juga masyarakat tidak lagi menjadi apatis terkait dengan masalah relasi antara rakyat dengan wakil rakyat, juga hukum dengan penegakan hukum," kata dia.
"Tidak ada negara manapun di dunia ini yang akan membiarkan warganya tidak mengetahui negaranya itu apa," imbuh Hidayat.
Seberapa penting sosialisasi Empat Pilar? Ini jawaban MPR
20 November 2016 21:54 WIB
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (ANTARA News/ Lia Wanadriani Santosa)
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: