Jakarta (ANTARA News) - Atlet bulu tangkis ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir sukses meraih gelar juara dalam turnamen bulu tangkis Tiongkok Terbuka 2016 selepas mengalahkan pasangan tuan rumah dalam putaran final yang berlangsung di Fuzhou, Tiongkok, Minggu.
Pasangan atlet Merah-Putih yang akrab disapa Owi/Butet itu, seperti tercantum dalam situs tournamentsoftware yang dipantau Antara di Jakarta, Minggu malam, menang dalam tiga game atas ganda campuran Zhang Nan/Li Yinhui 21-13, 22-24, dan 21-16 selama 74 menit pertandingan.
"Kami bersyukur dapat menang hari ini. Lawan bukan pemain yang mudah dikalahkan. Apalagi Zhang Nan adalah pemain yang berpengalaman," kata Butet selepas pertandingan seperti tercantum dalam situs resmi PP Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Butet mengatakan kunci kemenangannya bersama Owi adalah bermain lebih tenang dan percaya diri, terutama setelah meraih medali emas Olimpiade Rio 2016.
Owi/Butet sempat harus kehilangan game kedua ketika menghadapi Zhang/Li. Ganda campuran Tanah Air itu tertinggal 1-5 pada game kedua dan terus tertekan hingga 15-19. Meskipun sempat menyusul lima poin hingga unggul 20-19, Owi/Butet dipaksa Zhang/Li merelekan game kedua dengan skor 22-24.
Kekalahan pada game kedua mendorong pasangan Indonesia berjuang merebut game penentuan. Owi/Butet memimpin 6-0 dan terus menekan lawan 14-7, 16-10, hingga menang 21-16.
"Sebenarnya, persiapan kami tidak begitu maksimal. Tapi, kami datang ke Tiongkok dengan keinginan untuk menampilkan permainan terbaik kami," ujar Owi tentang kemenangannya dalam turnamen tingkat super series premier itu.
Kemenangan Owi/Butet juga berarti perebutan dua gelar juara bagi Indonesia dalam Tiongkok Terbuka 2016.
Sebelumnya, ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon juga meraih podium juara setelah mengalahkan ganda putra andalan Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen pada laga final 21-18, 22-20.
Owi/Butet raih gelar Tiongkok Terbuka 2016
20 November 2016 21:20 WIB
Pebulu tangkis Tontowi Ahmad (kiri) dan Liliyana Natsir. (REUTERS/Marcelo del Pozo)
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: