Lima (ANTARA News) - Pertemuan para menteri anggota Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) berkomitmen terhadap pencapaian tujuan Bogor (Bogor Goals) pada 1994 yang menekankan pada perdagangan bebas dan terbuka untuk memperkuat intergrasi ekonomi di kawasan.
"Kami telah menegaskan kembali akan komitmen kami terhadap Bogor Goals," kata Menteri Luar Negeri Peru Ricardo Luna selaku pimpinan Pertemuan Menteri APEC (AMM) dalam keterangan tertulisnya di Lima, Sabtu (Minggu WIB).
Para menteri mengapresiasi penyelesaian tahap kedua APEC 2016 untuk mencapai "Bogor Goals" dan menyetujui penyerahan laporan tersebut kepada pemimpin APEC.
Para menteri juga mendorong upaya lebih lanjut untuk mengatasi hambatan yang diidentifikasi dapat mencegah APEC menuju perdagangan dan investasi bebas dan terbuka seperti yang dicita-citakan para pemimpin APEC di Bogor, Jawa Barat, pada 22 tahun silam.
Pihaknya menegaskan kembali komitmen kolektif dan individu untuk lebih mempromosikan liberalisasi perdagangan dan investasi serta menghilangkan pembatasan dan meningkatkan kerja sama untuk mengatasi hambatan bersama.
Selain menegaskan kembali komitmen terhadap "Bogor Goals", para menteri APEC dalam kesepakatan bersama (joint statement) akan berupaya memperkuat integrasi ekonomi di kawasan dengan memprioritaskan pertumbuhan ekonomi bersama.
Menurut Luna, kesepakatan itu untuk mengatasi skeptisme dan stagnasi pertumbuhan ekonomi di kawasan sehingga para menteri mendorong adanya inovasi, pertumbuhan interkoneksi, dan berbagi kepentingan.
Sebelumnya, Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla mengingatkan agar KTT APEC tetap berupaya mengiplementasikan "Bogor Goals" tersebut sesuai dengan semangat dibentuknya forum kerja sama ekonomi itu.
Pihaknya tidak ingin AS yang memotori "Bogor Goals" tersebut tidak menjalankan komitmennya, apalagi pada saat pergantian kepemimpinan di negara adidaya itu pada tahun depan.
Menteri APEC berkomitmen terhadap "Bogor goals"
20 November 2016 01:46 WIB
Wapres Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: