Ratusan rumah di Karawang kembali terendam banjir
19 November 2016 21:55 WIB
Warga melihat kondisi permukiman penduduk yang terendam banjir di kawasan bantaran Sungai Citarum, Desa Pantai Bakti, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (16/11/2016). Sebanyak 400 Kepala Keluarga di kawasan itu terisolir karena banjir yang disebabkan tanggul jebol akibat luapan Sungai Citarum. (ANTARA/Risky Andrianto)
Karawang (ANTARA News) - Ratusan rumah serta jalan raya di sekitar Desa Karangligar, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, kembali terendam banjir menyusul meluapnya sungai Cibeet, Sabtu.
Sejumlah warga korban banjir di wilayah Kecamatan Telukjambe Barat itu menyebutkan banjir akibat sungai Cibeet meluap sejak Sabtu dini hari.
"Banjir ini kiriman dari hulu sungai Cibeet. Karena saat terjadi banjir, di daerah sekitar Desa Karangligar sama sekali tidak hujan," kata Agus, salah seorang korban banjir di Dusun Pangasinan, Desa Karangligar.
Di sejumlah titik banjir, ketinggian air mencapai 30-70 centimeter. Banjir tidak hanya merendam rumah warga, tapi juga merendam jalan utama di daerah tersebut.
"Kita baru dua malam pulang ke rumah setelah sebelumnya mengungsi akibat banjir. Tapi sekarang banjir datang lagi," kata dia.
Sementara itu, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Desa Karangligar merupakan salah satu daerah rawan banjir di Karawang.
Kondisi itu terjadi karena Desa Karangligar merupakan daerah perlintasan aliran sungai Cibeet yang mengalir dari wilayah Bogor hingga Karawang.
Banjir di daerah sekitar Desa Karangligar bukan disebabkan luapan sungai Citarum. Tapi akibat luapan sungai Cibeet yang airnya mengalir dari Bogor hingga Karawang tanpa melalui bendungan atau pengaturan air.
Sejumlah warga korban banjir di wilayah Kecamatan Telukjambe Barat itu menyebutkan banjir akibat sungai Cibeet meluap sejak Sabtu dini hari.
"Banjir ini kiriman dari hulu sungai Cibeet. Karena saat terjadi banjir, di daerah sekitar Desa Karangligar sama sekali tidak hujan," kata Agus, salah seorang korban banjir di Dusun Pangasinan, Desa Karangligar.
Di sejumlah titik banjir, ketinggian air mencapai 30-70 centimeter. Banjir tidak hanya merendam rumah warga, tapi juga merendam jalan utama di daerah tersebut.
"Kita baru dua malam pulang ke rumah setelah sebelumnya mengungsi akibat banjir. Tapi sekarang banjir datang lagi," kata dia.
Sementara itu, data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Desa Karangligar merupakan salah satu daerah rawan banjir di Karawang.
Kondisi itu terjadi karena Desa Karangligar merupakan daerah perlintasan aliran sungai Cibeet yang mengalir dari wilayah Bogor hingga Karawang.
Banjir di daerah sekitar Desa Karangligar bukan disebabkan luapan sungai Citarum. Tapi akibat luapan sungai Cibeet yang airnya mengalir dari Bogor hingga Karawang tanpa melalui bendungan atau pengaturan air.
Pewarta: M. Ali Khumaini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: