Riedl akui senang meski kalah
19 November 2016 18:59 WIB
Sejumlah pesepak bola Thailand melakukan selebrasi usai memasukkan bola ke gawang Indonesia pada putaran final Grup A AFF Suzuki 2016 di Philippinne Sport Stadium, Bocaue, Bulacan, Filipina, Sabtu (19/11/2016). Timnas Indonesia kalah 2-4 atas Thailand. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Bulacan, Filipina (ANTARA News) - Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl mengaku senang meski anak asuhnya dikalahkan juara bertahan Thailand 4-2 pada ajang AFF Suzuki 2016 di Philippine Sports Stadium, Bulacan, Filipina, Sabtu petang waktu setempat.
"Untuk orang netral ini pertandingan sangat menarik karena permainan kedua tim sangat cepat," kata dia, pada konferensi pers usai pertandingan kejuaraan sepakbola tingkat Asia Tenggara itu.
Ia menjelaskan senangnya yakni tim tersebut sempat menyamakan kedudukan 2-2 pada awal babak kedua, setelah tertinggal 0-2 di babak pertama. "Kami senang bisa berbalik menyamakan kedudukan 2-2, namun jujur Thailand adalah tim bagus, perjalanan internasionalnya bagus. Mereka tim di atas kita," kata pria asal Austria tersebut.
Pada konferensi pers yang didampingi asistennya Wolfgang Fidal, ia menjelaskan, menurunkan Evan Dimas Darmono pada babak akhir karena kondisinya belum fit. Riedl pun mengapresiasi permainan Rizki Pora yang sangat mobil dan jerih payahnya mampu mencetak gol bagi tim Indonesia ketika umpannya ke arah Boas Salossa mampu dikonversi menjadi gol.
Namun, lanjut dia, pihaknya tidak berlarut dengan kekalahan tersebut dan akan mengevaluasi permainan melawan Thailand itu untuk menghadapi tuan rumah Filipina yang diakui saat ini pun jadi tim kuat.
"Filipina pernah mengalahkan Indonesia dan kini mereka tuan rumah dan pasti mendapat dukungan besar dari suporternya," kata dia.
Menyinggung kelemahan pemain belakang Indonesia yang mengakibatkan dua gol Thailand ke gawang Indonesia pada babak pertama Riedl mengakui dan akan mengevaluasinya.
"Semua pemain dan permainan akan dievaluasi untuk menghadapi dua pertandingan berikutnya," kata dia.
Pelatih Thailand Kiatisuk Senamuang mengaku sempat kaget ketika di awal babak kedua gawang anak asuhnya dibobol secara beruntun sebanyak dua kali.
Namun ia bangga dengan pemainnya yang cepat beradaptasi dan berhasil membalikkan keadaan dengan serangan baliknya.
"Maafkan saya," kata Kaitisuk mantan pemain nasional Thailand itu kepada Alfred Riedl ketika akan bergantian memberikan keterangan pers.
Sejumlah penonton dari Filipina mengapresiasi Boas Salossa dan Andik Vermansyah karena dinilai cukup baik dan mampu menampilkan permainan individu mereka.
"Bagus dia, kecil tapi larinya dan penguasaan bolanya baik," kata Ronald yang berprofesi sebagai sopir taksi saat menyaksikan langsung pertandingan tersebut.
"Untuk orang netral ini pertandingan sangat menarik karena permainan kedua tim sangat cepat," kata dia, pada konferensi pers usai pertandingan kejuaraan sepakbola tingkat Asia Tenggara itu.
Ia menjelaskan senangnya yakni tim tersebut sempat menyamakan kedudukan 2-2 pada awal babak kedua, setelah tertinggal 0-2 di babak pertama. "Kami senang bisa berbalik menyamakan kedudukan 2-2, namun jujur Thailand adalah tim bagus, perjalanan internasionalnya bagus. Mereka tim di atas kita," kata pria asal Austria tersebut.
Pada konferensi pers yang didampingi asistennya Wolfgang Fidal, ia menjelaskan, menurunkan Evan Dimas Darmono pada babak akhir karena kondisinya belum fit. Riedl pun mengapresiasi permainan Rizki Pora yang sangat mobil dan jerih payahnya mampu mencetak gol bagi tim Indonesia ketika umpannya ke arah Boas Salossa mampu dikonversi menjadi gol.
Namun, lanjut dia, pihaknya tidak berlarut dengan kekalahan tersebut dan akan mengevaluasi permainan melawan Thailand itu untuk menghadapi tuan rumah Filipina yang diakui saat ini pun jadi tim kuat.
"Filipina pernah mengalahkan Indonesia dan kini mereka tuan rumah dan pasti mendapat dukungan besar dari suporternya," kata dia.
Menyinggung kelemahan pemain belakang Indonesia yang mengakibatkan dua gol Thailand ke gawang Indonesia pada babak pertama Riedl mengakui dan akan mengevaluasinya.
"Semua pemain dan permainan akan dievaluasi untuk menghadapi dua pertandingan berikutnya," kata dia.
Pelatih Thailand Kiatisuk Senamuang mengaku sempat kaget ketika di awal babak kedua gawang anak asuhnya dibobol secara beruntun sebanyak dua kali.
Namun ia bangga dengan pemainnya yang cepat beradaptasi dan berhasil membalikkan keadaan dengan serangan baliknya.
"Maafkan saya," kata Kaitisuk mantan pemain nasional Thailand itu kepada Alfred Riedl ketika akan bergantian memberikan keterangan pers.
Sejumlah penonton dari Filipina mengapresiasi Boas Salossa dan Andik Vermansyah karena dinilai cukup baik dan mampu menampilkan permainan individu mereka.
"Bagus dia, kecil tapi larinya dan penguasaan bolanya baik," kata Ronald yang berprofesi sebagai sopir taksi saat menyaksikan langsung pertandingan tersebut.
Pewarta: Triono Subagyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: