Medan (ANTARA News) - "Prajurit TNI juga siap untuk berjihad dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia," kata Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, di Medan, Sabtu.

Usai mengikuti istighosah bersama ulama dan masyarakat Sumatera Utara, di Pangkalan Udara TNI AU Soewondo, Medan, Sabtu, dia mengatakan, TNI menghargai setiap proses demokrasi, termasuk demonstrasi oleh warga Indonesia.

Namun TNI memiliki kewajiban untuk berperan jika ada upaya yang berniat untuk merusak dan menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Prajurit saya juga siap berjihad mempertahankan NKRI berdasarkan Pancasila, bersama masyarakat, kita bersama-sama mempertahankan Pancasila," katanya.

Ketika dipertanyakan sikap dalam menyahuti rencana rencana unjuk rasa pada 2 Desember, dia menyatakan TNI lebih banyak berdoa untuk kebesaran dan keutuhan bangsa. "Kesiapan kita berdoa, siapapun yang menghancurkan negara ini, tidak bisa kalau kita berdoa," katanya.

Menurut dia, pihak-pihak yang memiliki niat menghancurkan NKRI dinilai sebagai orang tidak beragama sehingga akan berhadapan dengan TNI, Kepolisian Indonesia, dengan seluruh masyarakat.

Dari pengalaman sejarah selama ini, Nurmantyo menegaskan tidak ada satu pun pengkhinat bangsa yang bisa hidup di Indonesia. "Tidak ada yang bisa, mau menantang, silakan," katanya.

Ia mencontohkan gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia di bawah pimpinan Kartosuwiryo, gerakan yang dipimpin Kahar Muzakkar, termasuk gerakan komunis yang selalu musnah di Indonesia. "(Semua musnah) karena kita selalu berdoa pada Allah SWT," kata Nurmantyo.