Denpasar (ANTARA News) - Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) akan menggelar pertemuan regional Asia dan Pasifik (APRM) ke-16 yang akan berlangsung di Bali selama empat hari, 6-9 Desember 2016.

"APRM merupakan kegiatan setiap empat tahun sekali, dalam pertemuan dengan tuan rumah Indonesia itu diikuti sekitar 450 peserta dari 40 negara di Asia Pasifik dan negara-negara di Arab," kata Sophy Fisher, staf Komunikasi dan Informasi Publik Kantor Regional ILO untuk Asia dan Pasifik melalui surat elektronika yang diterima Antara di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan, para peserta dari masing-masing negara tersebut umumnya dipimpin oleh seorang menteri. Sementara perwakilan pemerintah dari masing-masing delegasi akan mencakup delegasi organisasi pekerja dan pengusaha.

Hal itu untuk memastikan bahwa diskusi yang akan berlangsung mencerminkan beragam isu yang mempengaruhi perekonomian dan pasar kerja di kawasan negara tersebut.

Sophy Fisher menambahkan, para pembuat kebijakan, akademisi dan kelompok masyarakat sipil dari sebagian besar negara peserta tersebut akan ikut ambil bagian dalam pertemuan yang akan berlangsung di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.

"APRM diharapkan dibuka Presiden Indonesia Joko Widodo dan Direktur Jenderal ILO Guy Ryder," ujar Sophy Fisher.

Agenda APRM akan meliputi diskusi-diskusi mengenai penciptaan lapangan kerja, kebijakan ketenagakerjaan, standar-standar internasional, perusahaan multinasional, pengembangan keterampilan dan migrasi kerja.

Kesimpulan pertemuan tersebut akan sangat membantu penyusunan kerja ILO di kawasan tersebut untuk empat tahun ke depan, termasuk kebijakan-kebijakan ketenagakerjaan nasional.

Sophy Fisher menjelaskan, diskusi dalam pertemuan internasional itu berlandaskan laporan terbaru dari Direktur Jenderal ILO yang terfokus pada upaya membangun perkembangan yang inklusif dan berkelanjutan dengan pekerjaan layak.

Laporan statistik kedua memberikan informasi mengenai kemajuan yang telah dicapai di kawasan negara tersebut selama empat tahun belakangan dalam upaya mencapai pekerjaan layak untuk semua, ujar Sophy Fisher.