Direktur: Bulog masih kekurangan gudang penyimpanan beras
18 November 2016 23:33 WIB
Stok Beras Bulog. Sejumlah pekerja menumpuk beras untuk stok di Gudang Bulog Serang, Banten, Kamis (9/6/2016). Dengan stok sebanyak 75 ribu ton lebih, Bulog menjamin kebutuhan beras selama bulan Ramadan hingga pasca Lebaran akan terpenuhi, tetapi pihaknya tetap akan terus melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga di pasaran. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Kendari (ANTARA News) - Direktur SDM dan Umum Perum Bulog, Wahyu Suparyono, mengatakan secara umum Bulog saat ini masih kekurangan gudang penyimpanan beras.
"Dalam menjalankan tugas yang diamanahkan negara, kami masih kekurangan atau alami keterbatasan dalam hal penyimpanan beras," kata Wahyu, di Kendari, Jumat.
Ia mengatakan, sampai saat ini Bulog hanya memiliki 1.550 gudang penyimpanan beras yang tersebar di seluruh Indonesia dengan kapasitas 3,9 juta ton beras.
"Jumlah kapasitas itu belum mencukupi karena minimal untuk tahun 2016 seluruh Indonesia harus bisa menyimpan beras untuk keamanan negara minimal 4.000.000 ton," katanya.
Untuk itu kata Wahyu, pihaknya saat ini berupaya perbanyak gudang atau membangun gudang baru di beberapa sentra produksi padi di Indonesia.
"Untuk membangun gudang tersebut maka kami bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat agar menghibahkan tanahnya dan pihak Bulog yang bangun gudangnya," katanya.
Dikatakan, salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang bersedia kerja sama Bulog adalah Kabupaten Konawe Selatan.
"Pihak Pemda Konawe Selatan yang hibahkan lahan, dan kami yang bangun gudangnya," katanya.
"Dalam menjalankan tugas yang diamanahkan negara, kami masih kekurangan atau alami keterbatasan dalam hal penyimpanan beras," kata Wahyu, di Kendari, Jumat.
Ia mengatakan, sampai saat ini Bulog hanya memiliki 1.550 gudang penyimpanan beras yang tersebar di seluruh Indonesia dengan kapasitas 3,9 juta ton beras.
"Jumlah kapasitas itu belum mencukupi karena minimal untuk tahun 2016 seluruh Indonesia harus bisa menyimpan beras untuk keamanan negara minimal 4.000.000 ton," katanya.
Untuk itu kata Wahyu, pihaknya saat ini berupaya perbanyak gudang atau membangun gudang baru di beberapa sentra produksi padi di Indonesia.
"Untuk membangun gudang tersebut maka kami bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat agar menghibahkan tanahnya dan pihak Bulog yang bangun gudangnya," katanya.
Dikatakan, salah satu daerah di Sulawesi Tenggara yang bersedia kerja sama Bulog adalah Kabupaten Konawe Selatan.
"Pihak Pemda Konawe Selatan yang hibahkan lahan, dan kami yang bangun gudangnya," katanya.
Pewarta: Suparman
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: