BPBD turunkan ribuan relawan untuk normalisasi Citarum
18 November 2016 18:47 WIB
Ilustrasi. Presiden Blusukan Ke Sodetan Tarum. Presiden Joko Widodo melihat lokasi proyek sodetan Tarum Timur di Sungai Citarum, Kecamatan Compreng, Subang, Jawa Barat, Jumat (26/12/2014). Presiden Jokowi mengatakan sodetan sepanjang tujuh kilometer itu akan terealisasi dalam dua tahun. (ANTARA FOTO/Agus Suparto)
Cianjur (ANTARA News) - Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jabar, akan menurunkan seribu relawan untuk melakukan normalisasi sungai Citarum, dimana hal tersebut untuk mengantisipasi bencana akibat rusaknya alam dan pendangkalan aliran sungai.
Kepala BPBD Cianjur, Asep Suparman, di Cianjur, Jumat, mengatakan, agenda bersih-bersih dan normalisasi sungai tersebut merupakan upaya dari BPBD dalam meminimalisir benca alam terlebih di saat cuaca ekstrem.
Dia menjelaskan, bencana terjadi akibat alam yang tidak terawat, sehingga kondisi alam yang rusak harus dikembalikan sebagaimana mestinya, dimana kegiatan bersama itu, membersihkan sampah dari aliran sungai dan menanami bantaran sungai dengan pohon agar struktur tanah lebih kuat.
Rencananya agenda tersebut akan dibuka langsung Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman, dimana langsung dilakukan penanaman pohon di sejumlah titik yang dinilai kondisinya sudah memprihatinkana."Kegiatan tersebut akan kita lakukan Sabtu (19/11) bersama wakil bupati dan diikuti ribuan relawan dan tim untuk," katanya.
Bahkan dalam kegiatan tersebut, pihak melibatkan warga, pemerintah desa, kecamatan, TNI dan Polri, unsur muspida, muspika dan legislatif."Semua kalangan terlibat dalam kegiatan ini dengan harapan dapat mengembalikan kelestarian lingkungan," katanya.
Dia menuturkan, kerusakan alam di Cianjur sudah mulai memberikan dampak dengan terjadinya bencana alam seperti longsor dan banjir. Bahkan bagian Sungai Citarum yang melintas di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, saat ini tengah mengancam 400 kepala keluarga karena meluap setelah dibukanya pintu bendungan PLTA Saguling.
"Harapan kami dengan kembalinya kita ke alam, bisa terhindar dari berbagai bencana dan yang paling diharapkan tidak ada korban jiwa apabila terjadi bencana," katanya.
Kepala BPBD Cianjur, Asep Suparman, di Cianjur, Jumat, mengatakan, agenda bersih-bersih dan normalisasi sungai tersebut merupakan upaya dari BPBD dalam meminimalisir benca alam terlebih di saat cuaca ekstrem.
Dia menjelaskan, bencana terjadi akibat alam yang tidak terawat, sehingga kondisi alam yang rusak harus dikembalikan sebagaimana mestinya, dimana kegiatan bersama itu, membersihkan sampah dari aliran sungai dan menanami bantaran sungai dengan pohon agar struktur tanah lebih kuat.
Rencananya agenda tersebut akan dibuka langsung Wakil Bupati Cianjur, Herman Suherman, dimana langsung dilakukan penanaman pohon di sejumlah titik yang dinilai kondisinya sudah memprihatinkana."Kegiatan tersebut akan kita lakukan Sabtu (19/11) bersama wakil bupati dan diikuti ribuan relawan dan tim untuk," katanya.
Bahkan dalam kegiatan tersebut, pihak melibatkan warga, pemerintah desa, kecamatan, TNI dan Polri, unsur muspida, muspika dan legislatif."Semua kalangan terlibat dalam kegiatan ini dengan harapan dapat mengembalikan kelestarian lingkungan," katanya.
Dia menuturkan, kerusakan alam di Cianjur sudah mulai memberikan dampak dengan terjadinya bencana alam seperti longsor dan banjir. Bahkan bagian Sungai Citarum yang melintas di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, saat ini tengah mengancam 400 kepala keluarga karena meluap setelah dibukanya pintu bendungan PLTA Saguling.
"Harapan kami dengan kembalinya kita ke alam, bisa terhindar dari berbagai bencana dan yang paling diharapkan tidak ada korban jiwa apabila terjadi bencana," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
Tags: