Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menargetkan DKI Jakarta memiliki 210 Warung Gotong Royong Elektronik atau e-Warung, yang merupakan wadah jual beli nontunai bagi peserta Program Keluarga Harapan (PKH).

Mensos menyampaikan hal itu dalam acara Koordinasi Percepatan Program Kementerian Sosial melalui Kegiatan e-Warung dan Kelompok Usaha Bersama (Kube) Jasa di Balai Agung, Jakarta Pusat, Jumat.

"Saat ini, di DKI baru ada satu e-Warung yang menjadi percontohan, itu di Kecamatan Johar Baru. Penerima Program Keluarga Harapan yang terdiri dari keluarga sangat miskin, bisa mengambil uang tunai melalui kartu atau membeli barang kebutuhan di e-Warung," ujar Menteri Khofifah.

Ia menerangkan e-Warung menyediakan berbagai kebutuhan pangan, salah satunya beras. Adapun beras yang disediakan pilihannya mulai dari beras medium, premium, hingga kualitas super.

Menurut Khofifah, penerima PKH juga dapat membeli kebutuhan pangan dengan harga yang lebih terjangkau di e-Warung, karena harga barang-barang yang ada di sana harus lebih murah daripada di tempat lainnya.

"Masyarakat yang bukan penerima program boleh membeli barang di e-Warung namun harus membayar tunai kecuali kebutuhan pangan," jelasnya kemudian.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Masrokhan mengatakan pihaknya sudah mengusulkan sebanyak 64 proposal e-Warung dan 52 proposal Kube Jasa pada 2016 ke Kementerian Sosial.

"Untuk tahun ini minimal setiap kecamatan ada satu e-Warung, sehingga warga tidak terlalu jauh untuk mencairkan bantuan. Tahun berikutnya kami upayakan target 210 e-Warung itu tercapai," ujar Masrokhan.