Damaskus (ANTARA News) - Presiden Suriah Bashar al Assad mengatakan bahwa presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump akan menjadi "sekutu alami" jika dia memenuhi janjinya untuk memerangi para "teroris."

"Kita tidak bisa bicara apa pun tentang apa yang akan dia lakukan, tapi kalau...dia akan memerangi teroris, tentu kami akan menjadi sekutu, sekutu alami dalam hal ini dengan Rusia, dengan Iran, dengan banyak negara lain," kata Presiden Suriah kepada televisi pemerintah Portugal, RTP.

Saat ditanya tentang komentar Trump yang menunjukkan bahwa Amerika Serikat akan lebih fokus memerangi kelompok ISIS, Assad mengatakan dia akan menyambut langkah semacam itu dengan hati-hati.

"Saya bisa bilang ini menjanjikan, tetapi bisakah dia melakukannya?" ujar Assad, yang berbicara dalam bahasa Inggris.

"Bisakah dia menjalankannya? Bagaimana dengan kekuatan tandingan di dalam pemerintahan, media yang menentangnya? Bagaimana dia bisa menghadapinya?" kata pemimpin Suriah itu.

"Itu mengapa bagi kami masih meragukan apakah dia bisa atau tidak memenuhi janjinya," kata Assad.

"Itulah mengapa kami sangat hati-hati menilai dia, khususnya karena dia sebelumnya tidak menduduki jabatan politik," katanya.

Dalam wawancara dengan The Wall Street Journal pekan lalu, Trump mengatakan "Saya punya pandangan bertentangan dengan banyak orang mengenai Suriah".

Dia juga mengatakan bahwa jika Amerika Serikat menyerang Assad "kita akhirnya akan memerangi Rusia", sekutu rezim Suriah.

Assad juga menuduh Amerika Serikat mencampuri urusan negara lain.

"Mereka pikir mereka polisi dunia. Mereka pikir mereka hakim dunia. Mereka bukan," kata dia sebagaimana dikutip kantor berita AFP.