Israel angkat dubes pertama untuk Turki sejak 2010
16 November 2016 14:06 WIB
Seorang gadis kecil terlihat melalui bendera Israel dalam aksi demo menentang penetapan pengadilan untuk menggusur unit perumahan di pemukiman Yahudi Beit El, diluar Mahkamah Agung di Yerusalem, Rabu (8/7/15). (REUTERS/Ammar Awad)
Yerusalem (ANTARA News) - Israel pada Selasa (15/11) mengangkat duta besar baru untuk Turki, yang pertama sejak kedua negara memulihkan hubungan setelah krisis tahun 2010 yang dipicu oleh penyerbuan mematikan Israel ke kapal tujuan Gaza.
Eitan Naeh resmi dipilih oleh satu komisi pemerintah, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahason.
Dia mengatakan masa tugasnya belum ditetapkan.
Naeh, yang saat ini menjabat sebagai wakil duta besar di Kedutaan Besar Israel di London, akan menjadi duta besar pertama Israel untuk Turki sejak pasukan komando Israel menyerbu kapal tujuan Gaza yang membawa para aktivis pada 2010.
Serangan itu menewaskan 10 warga Turki dan mendorong Ankara mengusir duta besar Israel.
Kedua negara akhirnya sepakat pada Juni untuk mengakhiri permusuhan pahit enam tahun setelah serangkaian pembicaraan rahasia di negara ketiga dengan Israel menawarkan kompensasi 20 juta dolar AS sebagai wujud permintaan maaf atas serangan itu dan memberikan izin bagi lembaga bantuan Turki untuk mencapai Gaza.
Perjanjian pemulihan hubungan itu didesak oleh Amerika Serikat, yang sangat ingin melihat sekutu NATO-nya, Turki, kembali menjalin hubungan yang erat dengan Israel menurut warta kantor berita AFP.(mr)
Eitan Naeh resmi dipilih oleh satu komisi pemerintah, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahason.
Dia mengatakan masa tugasnya belum ditetapkan.
Naeh, yang saat ini menjabat sebagai wakil duta besar di Kedutaan Besar Israel di London, akan menjadi duta besar pertama Israel untuk Turki sejak pasukan komando Israel menyerbu kapal tujuan Gaza yang membawa para aktivis pada 2010.
Serangan itu menewaskan 10 warga Turki dan mendorong Ankara mengusir duta besar Israel.
Kedua negara akhirnya sepakat pada Juni untuk mengakhiri permusuhan pahit enam tahun setelah serangkaian pembicaraan rahasia di negara ketiga dengan Israel menawarkan kompensasi 20 juta dolar AS sebagai wujud permintaan maaf atas serangan itu dan memberikan izin bagi lembaga bantuan Turki untuk mencapai Gaza.
Perjanjian pemulihan hubungan itu didesak oleh Amerika Serikat, yang sangat ingin melihat sekutu NATO-nya, Turki, kembali menjalin hubungan yang erat dengan Israel menurut warta kantor berita AFP.(mr)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: