Presiden kunjungi markas Kostrad di Cilodong
16 November 2016 09:55 WIB
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri), Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjend TNI Edy Rahmayadi (ketiga kiri), dan Menko Polhukam Wiranto (kiri) memeriksa Prajurit Kostrad saat upacara pengarahan di Markas Komando Infanteri Kostrad TNI AD Cilodong, Jawa Barat, Rabu (16/11/2016). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Depok (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengunjungi Markas Komando Divisi I Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) di Cilodong, Depok, Jawa Barat, untuk memastikan kesiapan tentara mempertahankan kedaulatan negara.
"Saya datang ke sini untuk memastikan itu," kata Presiden usai memberi pengarahan kepada 3.500 prajurit Kostrad di Markas Komando Divisi I Cilodong, Rabu.
Presiden tiba di Cilodong pukul 08.10 WIB, disambut nyanyian dan yel-yel prajurit. Ia didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal (TNI) Gatot Nurmantyo, dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (TNI) Mulyono.
Ia kemudian meninjau alat utama sistem persenjataan milik Kesatuan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dan menegaskan bahwa prajurit harus siap menghadapi gangguan dari dalam maupun luar meski negara saat ini dalam keadaan aman.
"Saya lihat sangat siap, ancaman bisa dari dalam dan luar, tapi sekarang sangat aman, tapi kesiapan harus tetap selalu ada," tegas Presiden.
Presiden juga menegaskan bahwa safari ke kesatuan-kesatuan TNI dilakukan untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat mengenai kesiapan seluruh prajurit dalam menghadapi ancaman.
"Untuk memberikan ketenteraman pada masyarakat, sekali lagi untuk memberikan ketenteraman masyarakat. Masyarakat tahu semua siap semuanya, akan tenang," kata Presiden.
Presiden membantah safari tersebut dilakukan untuk menghadapi isu mengenai aksi lanjutan dari demonstrasi 4 November 2016.
"Tidak ada. Enggak ada demo," kata Presiden mengenai isu rencana demonstrasi 25 November.
Presiden juga mengatakan bahwa TNI memiliki infrastruktur di tingkat pusat hingga daerah yang bisa memberikan informasi positif kepada masyarakat hingga akar rumput.
"Apabila ada perintah dari saya untuk memberikan narasi-narasi yang positif maka akan ditangkap langsung oleh akar rumput, karena di bawah ada Koramil, ada Babinsa. Kalau narasi itu ditangkap dari bawah, ya masyarakat akan semakin tenang dan pembangunan dari atas sampai ke bawah dilaksanakan dengan baik," katanya.
"Saya datang ke sini untuk memastikan itu," kata Presiden usai memberi pengarahan kepada 3.500 prajurit Kostrad di Markas Komando Divisi I Cilodong, Rabu.
Presiden tiba di Cilodong pukul 08.10 WIB, disambut nyanyian dan yel-yel prajurit. Ia didampingi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal (TNI) Gatot Nurmantyo, dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal (TNI) Mulyono.
Ia kemudian meninjau alat utama sistem persenjataan milik Kesatuan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat dan menegaskan bahwa prajurit harus siap menghadapi gangguan dari dalam maupun luar meski negara saat ini dalam keadaan aman.
"Saya lihat sangat siap, ancaman bisa dari dalam dan luar, tapi sekarang sangat aman, tapi kesiapan harus tetap selalu ada," tegas Presiden.
Presiden juga menegaskan bahwa safari ke kesatuan-kesatuan TNI dilakukan untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat mengenai kesiapan seluruh prajurit dalam menghadapi ancaman.
"Untuk memberikan ketenteraman pada masyarakat, sekali lagi untuk memberikan ketenteraman masyarakat. Masyarakat tahu semua siap semuanya, akan tenang," kata Presiden.
Presiden membantah safari tersebut dilakukan untuk menghadapi isu mengenai aksi lanjutan dari demonstrasi 4 November 2016.
"Tidak ada. Enggak ada demo," kata Presiden mengenai isu rencana demonstrasi 25 November.
Presiden juga mengatakan bahwa TNI memiliki infrastruktur di tingkat pusat hingga daerah yang bisa memberikan informasi positif kepada masyarakat hingga akar rumput.
"Apabila ada perintah dari saya untuk memberikan narasi-narasi yang positif maka akan ditangkap langsung oleh akar rumput, karena di bawah ada Koramil, ada Babinsa. Kalau narasi itu ditangkap dari bawah, ya masyarakat akan semakin tenang dan pembangunan dari atas sampai ke bawah dilaksanakan dengan baik," katanya.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016
Tags: