PKB tegaskan teror bom ciderai rasa kemanusiaan dan keberagaman
15 November 2016 09:11 WIB
Teror Bom Samarinda Tim Gegana Brimob Polda Kaltim mengamankan benda diduga sisa bom di lokasi ledakan di depan Gereja Oikumene Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016). Ledakan bom tersebut menyebabkan lima orang terluka yang semuanya merupakan masih anak-anak, empat diantaranya mengalami luka bakar parah dan seorang terduga pelaku peledakan berhasil ditangkap warga. (ANTARA FOTO/Amirulloh) ()
Pontianak (ANTARA News) - Wakil Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa Daniel Johan mengatakan PKB menghaturkan belasungkawa, doa dan hati untuk Intan Olivia Marbun, balita yang akhirnya tewas Senin kemarin setelah menjadi korban dalam pelemparan bom molotov di Gereja Oikumene, Samarinda, Minggu (13/11).
"Ia harus kehilangan hidup tanpa mengerti kenapa," katanya saat dihubungi di Pontianak, Selasa.
Ia menegaskan, kejadian itu tentu mengusik rasa kemanusiaan semua orang.
"Siapa pun kita, dengan latar belakang agama, etnis, dan budaya apa pun, tetap disatukan oleh rasa kemanusiaan yang sama," kata anggota DPR dari Dapil Kalbar itu.
Terlebih lagi, lanjut dia, ketika melihat ada hidup anak kecil yang terampas tak berdaya tanpa bisa berbuat apa-apa. "Ini membuat rasa kemanusiaan dan keberagaman kita terusik," ujar Daniel.
Untuk itu, ia mengajak semua pihak mengutuk keras segala bentuk tindakan anti kemanusiaan maupun teror seperti yang dialami di vihara Budi Dharma Singkawang.
"PKB ajak semua umat beragama untuk memperat dan memperkuat tali persaudaraan, memperkuat keindonesiaan yang beragam ini melalui tali silaturahmi," kata Daniel yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini.
Selain itu, saling mendoakan dan menjaga sesama anak bangsa, karena tantangan konkret Indonesia adalah sama-sama mengatasi masalah ketidakadilan dan kemiskinan baik di bidang sosial ekonomi dan hukum.
"Pemerintah harus benar-benar segera memperhatikan hal ini. Kita harus bersatu bersama-sama menggalang kekuatan energi positif rakyat untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut," katanya.
"Ini ajakan cinta untuk sesama anak bangsa, hentikan teror dan perpecahan, kita satukan hati mengangkat kesejahteraan rakyat dan martabat bangsa," katanya menegaskan.
"Ia harus kehilangan hidup tanpa mengerti kenapa," katanya saat dihubungi di Pontianak, Selasa.
Ia menegaskan, kejadian itu tentu mengusik rasa kemanusiaan semua orang.
"Siapa pun kita, dengan latar belakang agama, etnis, dan budaya apa pun, tetap disatukan oleh rasa kemanusiaan yang sama," kata anggota DPR dari Dapil Kalbar itu.
Terlebih lagi, lanjut dia, ketika melihat ada hidup anak kecil yang terampas tak berdaya tanpa bisa berbuat apa-apa. "Ini membuat rasa kemanusiaan dan keberagaman kita terusik," ujar Daniel.
Untuk itu, ia mengajak semua pihak mengutuk keras segala bentuk tindakan anti kemanusiaan maupun teror seperti yang dialami di vihara Budi Dharma Singkawang.
"PKB ajak semua umat beragama untuk memperat dan memperkuat tali persaudaraan, memperkuat keindonesiaan yang beragam ini melalui tali silaturahmi," kata Daniel yang juga Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini.
Selain itu, saling mendoakan dan menjaga sesama anak bangsa, karena tantangan konkret Indonesia adalah sama-sama mengatasi masalah ketidakadilan dan kemiskinan baik di bidang sosial ekonomi dan hukum.
"Pemerintah harus benar-benar segera memperhatikan hal ini. Kita harus bersatu bersama-sama menggalang kekuatan energi positif rakyat untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut," katanya.
"Ini ajakan cinta untuk sesama anak bangsa, hentikan teror dan perpecahan, kita satukan hati mengangkat kesejahteraan rakyat dan martabat bangsa," katanya menegaskan.
Pewarta: Teguh Imam Wibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: