Banjir rendam tiga desa di Malinau, Kaltara
14 November 2016 21:44 WIB
Dokumen foto banjir di kawasan Pekanbaru, Riau. Banjir juga melanda sejumlah kawasan di provinsi tersebut, termasuk di Kabupaten Rokan Hulu. (FB Anggoro)
Malinau (ANTARA News) - Banjir yang disebabkan Sungai Sembuak yang meluap merendam tiga desa di Kecamatan Malinau Utara Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Ketiga desa yang terendam banjir yang berlangsung sejak Sabtu (12/11) itu adalah Desa Belayan, Salap dan Putat yang berada pada aliran Sungai Sembuak, kata Ilyas, seorang masyarakat Desa Belayan melalui sambungan telepon dari Nunukan, Senin.
Ia menjelaskan, banjir yang melanda ketiga desa ini bertepatan terjadinya air pasang di Sungai Sesayap sebagai muara Sungai Semendurut sehingga air Sungai Sembuak meluap.
Desa Belayan yang bersebelahan dengan Markas Batalion 614/Raja Pandhita ini merupakan kawasan paling parah karena air mencapai dua meter bahkan sampai atap rumah warga yang letaknya berada pada dataran rendah.
Kondisi yang sama dialami masyarakat di Desa Salap dimana ketinggian air mencapai 2-3 meter sehingga merendam puluhan rumah warga karena keberadaan permukiman berada di lembah perbukitan.
Sehubungan dengan peristiwa banjir yang menimpa ketiga desa di Kabupaten Malinau ini, masyarakat mengalami kerugian akibat rumahnya hancur, ternak dan harta benda lainnya serta tanaman pertanian hanyut dan hilang.
Banjir tersebut diakui warga setempat berlangsung setiap tahun namun kali ini kejadiannya secara tiba-tiba setelah daerah itu diguyur hujan sejak sepekan terakhir dengan curah hujan yang sangat tinggi.
"Memang curah hujan yang sangat tinggi berlangsung sejak sepekan ini yang berlangsung pada malam hingga dini hari," kata dia.
Ketiga desa yang terendam banjir yang berlangsung sejak Sabtu (12/11) itu adalah Desa Belayan, Salap dan Putat yang berada pada aliran Sungai Sembuak, kata Ilyas, seorang masyarakat Desa Belayan melalui sambungan telepon dari Nunukan, Senin.
Ia menjelaskan, banjir yang melanda ketiga desa ini bertepatan terjadinya air pasang di Sungai Sesayap sebagai muara Sungai Semendurut sehingga air Sungai Sembuak meluap.
Desa Belayan yang bersebelahan dengan Markas Batalion 614/Raja Pandhita ini merupakan kawasan paling parah karena air mencapai dua meter bahkan sampai atap rumah warga yang letaknya berada pada dataran rendah.
Kondisi yang sama dialami masyarakat di Desa Salap dimana ketinggian air mencapai 2-3 meter sehingga merendam puluhan rumah warga karena keberadaan permukiman berada di lembah perbukitan.
Sehubungan dengan peristiwa banjir yang menimpa ketiga desa di Kabupaten Malinau ini, masyarakat mengalami kerugian akibat rumahnya hancur, ternak dan harta benda lainnya serta tanaman pertanian hanyut dan hilang.
Banjir tersebut diakui warga setempat berlangsung setiap tahun namun kali ini kejadiannya secara tiba-tiba setelah daerah itu diguyur hujan sejak sepekan terakhir dengan curah hujan yang sangat tinggi.
"Memang curah hujan yang sangat tinggi berlangsung sejak sepekan ini yang berlangsung pada malam hingga dini hari," kata dia.
Pewarta: M Rusman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: