Kuala Lumpur (ANTARA News) - Dua puluh mahasiswa Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Universitas Terbuka Batam Kelompok Belajar Malaysia dan Singapura diwisuda di KBRI Kuala Lumpur, Minggu.

Wisuda dihadiri Dubes RI untuk Malaysia Marsekal TNI (Purn) Herman Prayitno, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Ari Purbayanto, Rektor Universitas Terbuka Tian Belawati, Kepala UPBJJ Batam Ismed Sawir dan Konsul Jenderal RI Johor Bahru Haris Nugroho.

Tian Belawati mengatakan, wisuda mahasiswa UT Kelompok Belajar (Pokjar) Kuala Lumpur, Johor Bahru dan Singapura diselenggarakan untuk yang pertama kalinya.

"Mudah-mudahan ini diselenggarakan bukan untuk yang terakhir kalinya. Saya sangat bangga dengan mahasiswa UT yang sudah menyelesaikan studi-nya karena kuliah di UT itu cukup menantang karena belajar mandiri," katanya.

Dia mengatakan, para TKI memiliki jam kerja panjang dan kadang tidak tentu tetapi di tengah-tengah kesibukan mereka bisa mendisiplinkan diri dan menjaga komitmen mereka dalam mencapai cita-cita.

"Saya secara pribadi menganggap ini merupakan kebanggaan dan ada keharuan juga ternyata orang Indonesia daya juangnya sangat tinggi. Rasanya capeknya kita memfasilitasi mereka jadi terbayar, tentu saja ini tidak terjadi kalau tidak didukung KBRI," kata Tian.

Semester ini mahasiswa UT aktif di 28 negara mencapai 1.900 orang dan yang sudah lulus 230 orang, sedangkan total alumni sudah 1,5 juta orang dan jumlah mahasiswa UT 300 ribu orang.

Herman Prayitno mengatakan, wisuda ini adalah salah satu motivasi kepada TKI lain untuk mengikuti teman-temannya yang menuntut ilmu bersama UT.

"Setiap hari libur kita buka kelas di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) sehingga memudahkan mereka untuk belajar tepat waktu. Ini peluang bagus sehingga keterpaksaan mereka dalam lima tahun bisa memudahkan karir mereka dengan ikut S1," kata Herman.

Seorang wisudawan dari Singapura, Ruliani, menyatakan syukur dan bangga berhasil menyelesaikan kuliah sarjana Sastra Inggris dalam jangka empat tahun.

"Saya bangga selaku TKI dari Singapura bisa meluangkan waktu antara belajar dan bekerja. Kami di UT diberikan kemudahan online dan majikan saya memberikan izin. Kami dipinjami laptop dan lainnya," kata pembantu rumah tangga ini.

Dia mengatakan, usai wisuda dia ingin ke jenjang lebih tinggi atau pulang ke Indonesia.

"Kontrak saya tahun depan selesai. Setelah itu ingin melanjutkan atau kembali mengabdi di Indonesia. Selama empat tahun bekerja majikan selalu memberikan dukungan," kata kata Ruliani.