Sekretaris Perusahaan dan Hukum PT Angkasa Pura II, Agus Haryadi, di Jakarta, Minggu, menjelaskan, saat ini penggunaan landasan pacu utara dibatasi karena ada perbaikan serta pelapisan (overlay) aspal yang mengharuskan landasan pacu itu ditutup dari pukul 23.00-04.00 dini hari.
"Kami tidak bisa menutup total, akhirnya manajemen memutuskan untuk melakukan buka-tutup, supaya masih tetap bisa digunakan," katanya.
Pada jam penutupan landas pacu utara itu, pengoperasian penerbangan dialihkan ke landasan pacu selatan.
"Landas pacu selatan ini masih punya ruang, jadi untuk sementara lepas-landas dan mendarat yang biasanya menggunakan landas pacu utara, kami alihkan ke selatan," katanya.
"Setelah kami berdiskusi, akhirnya diputuskan waktu yang lega itu, yang paling tepat yaitu pukul 23.00 sampai 04.00 pagi," katanya.
Meskipun, lanjut dia, waktu untuk perbaikan landas pacu utara juga harus dipotong proses memasukkan dan mengeluarka alat berat memakan waktu hingga satu jam.
Jam-jam padat penerbangan di Bandara Internasional Soekarno Hatta adalah pukul 05.00-08.00 WIB kemudian dari pukul 15.00-20.00 WIB.
Dia mengatakan saat ini terdapat 72 pergerakan pesawat terbang per jam di Bandara Soekarno-Hatta. Ini dikenal dengan istilah improved runway capacity di angka 72.
Selain itu, lanjut dia, karena lokasinya berdekatan dengan laut, tinggi muka air tanah sudah meningkat, apabila dibiarkan akan mengganggu keamanan dan keselamatan penerbangan.
"Sebagai pengelola bandara dan fasilitasnya, kami tidak boleh terus-menerus mengeksploitasi landas pacu, sudah ada beberapa keluhan juga dari pilot karena agak bergelombang," katanya. Landas pacu yang bergelombang bisa membahayakan penerbangan, terkhusus saat touch-down pada proses mendarat, pesawat terbang bisa terpental-pental.
Sementara itu, Direktur Utama PT Garuda Indonesia, M Arif Wibowo, mengatakan rute penerbangan yang terdampak perbaikan landasan pacu itu adalah yaitu penerbangan internasional Jakarta-Amsterdam. "Penerbangan ke Amsterdam ini harus kami geser," katanya.