Jakarta (ANTARA News) - Seorang mahasiswa Universitas Oklahoma diberhentikan sementara oleh kampusnya karena dicurigai mengirimkan pesan-pesan rasis di media sosial, yang berisi ancaman mengeroyok hingga mati mahasiswa-mahasiswa baru berkulit hitam di Universitas Pennsylvania.
Pesan-pesan itu dikirimkan ke sekitar 150 mahasiswa Universitas Pennsylvania yang menjadi almamater Presiden terpilih Donald Trump. Pesan-pesan itu memasukkan hinaan rasial dan foto warga Afro-Amerika yang digantung.
"Ini jelas material keji dan sama sekali ofensif kepada siapa pun di kampus kita," kata Rektor Universitas Pennsylvania Amy Gutmann. "Ini jelas tercela."
Sedangkan Rektor Universitas Oklahoma David Boren memberitahu Gutmann bahwa kampusnya berhasil mengidentifikasi seorang tersangka yang belum disebutkan namanya.
"Pihak universitas sudah memastikan dari penyelidikan awal bahwa ada landasan untuk kecurigaan sementara terhadap mahasiswa itu, beradasarkan panduan etika mahasiswa kami sembari terus mengumpulkan semua fakta," kata Boren.
Pesan-pesan itu, termasuk yang dikirim oleh sumber bernama "Trump's Disciples," muncul setelah kelompok-kelompok hak sipil menyebutkan ras dan agama minoritas menjadi sasaran serangan di seluruh AS setelah Trump dinyatakan sebagai presiden AS.
Rasisme menyerang AS pasca-Trump, mahasiswa sebarkan pesan rasis
13 November 2016 12:12 WIB
Donald Trump (REUTERS/Jonathan Ernst)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016
Tags: