APINDO : produksi jelang akhir tahun stabil
11 November 2016 19:34 WIB
Dirut BPJS Kesehatan Fahmi Idris (tengah) berbincang dengan Senior EVP Transaction Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans (kiri) dan Direktur Corporate Affair Alfamart Solihin ketika peluncuran pembayaran iuran BPJS Kesehatan kerjasama Bank Mandiri dengan Alfamart di Gerai Alfamart Kawasan Cempaka Putih, Jakarta, Senin (14/12/15). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Semarang (ANTARA News) - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Jawa Tengah menyatakan produksi jelang akhir tahun stabil seiring dengan permintaan dari pasar yang tidak mengalami peningkatan.
"Jelang akhir tahun ini memang tidak ada peningkatan sama sekali, meski demikian juga tidak ada penurunan," kata Ketua Apindo Jateng Frans Kongi di Semarang, Jumat.
Dikatakan, kondisi ekonomi secara global yang belum sepenuhnya membaik berdampak pada stabilnya volume produksi industri jelang akhir tahun.
Pada kondisi normal, biasanya jelang akhir tahun ada peningkatan produksi lebih dari 15 persen.
Sebagai contoh, kondisi pasar salah satu mitra dagang Jawa Tengah yaitu Amerika Serikat, diakuinya beberapa bulan terakhir ini cenderung lesu.
"Bisa juga akibat pemilihan Presiden sehingga banyak buyer yang menunggu kebijakan-kebijakan baru sebelum mereka melakukan pembelian," katanya.
Sementara itu, mengenai pasar dalam negeri diakuinya belum bisa menggantikan pasokan untuk pasar luar negeri.
"Kalau melihat tren tahunan biasanya jelang akhir tahun peningkatan permintaan khusus dari pasar asing," katanya.
Pihaknya berharap, dengan terpilihnya Presiden Amerika Serikat yang baru akan segera memulihkan permintaan pasar negara tersebut terhadap produk dari Indonesia khususnya Jateng.
"Jelang akhir tahun ini memang tidak ada peningkatan sama sekali, meski demikian juga tidak ada penurunan," kata Ketua Apindo Jateng Frans Kongi di Semarang, Jumat.
Dikatakan, kondisi ekonomi secara global yang belum sepenuhnya membaik berdampak pada stabilnya volume produksi industri jelang akhir tahun.
Pada kondisi normal, biasanya jelang akhir tahun ada peningkatan produksi lebih dari 15 persen.
Sebagai contoh, kondisi pasar salah satu mitra dagang Jawa Tengah yaitu Amerika Serikat, diakuinya beberapa bulan terakhir ini cenderung lesu.
"Bisa juga akibat pemilihan Presiden sehingga banyak buyer yang menunggu kebijakan-kebijakan baru sebelum mereka melakukan pembelian," katanya.
Sementara itu, mengenai pasar dalam negeri diakuinya belum bisa menggantikan pasokan untuk pasar luar negeri.
"Kalau melihat tren tahunan biasanya jelang akhir tahun peningkatan permintaan khusus dari pasar asing," katanya.
Pihaknya berharap, dengan terpilihnya Presiden Amerika Serikat yang baru akan segera memulihkan permintaan pasar negara tersebut terhadap produk dari Indonesia khususnya Jateng.
Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: