LKBN Antara berperan sosialisasikan BUM Desa
10 November 2016 16:08 WIB
Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga (kiri) menerima buku dari Dirut Perum LKBN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat usai menjadi pembicara dalam seminar terbatas sinergi koperasi dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di Jakarta, Kamis (10/11). (ANTARA /Edi Suhaedi)
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat mengatakan Antara sebagai kantor berita negara memiliki peran untuk membangun diskusi tentang badan usaha milik desa (BUM Desa).
"Meskipun ada polemik terhadap bentuk BUM Desa, tetapi sesuatu yang baru tidak perlu dipertentangkan. Di sini peran Antara ikut membangun diskusi tentang suatu hal yang tujuannya baik," kata Meidyatama dalam sebuah seminar di Jakarta, Kamis.
Dimas, panggilan akrab Meidyatama, memberikan sambutan pembukaan dalam Seminar Terbatas Sinergi Koperasi dan Badan Usaha Milik Desa "Menggali Potensi Ekonomi Menuju Kesejahteraan Masyarakat Desa" dalam rangka peringatan ulang tahun ke-79 Perum LKBN Antara.
Menurut Dimas, koperasi di Indonesia pada masa lalu ikut mewarnai semangat perjuangan bangsa Indonesia. Banyak semangat-semangat perjuangan dan nasionalisme yang disebarkan melalui koperasi.
"Saat ini koperasi menjadi salah satu hal yang mendapat perhatian dalam Nawa Cita. Tidak salah bila pemerintah memberi perhatian pada koperasi untuk memperbaiki nasib bangsa Indonesia secara keseluruhan," tuturnya.
Dimas mengatakan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, Antara senantiasa berada di garis depan. Tepat 13 bulan ke depan, Antara akan berusia delapan windu, usia yang lebih tua daripada Republik Indonesia.
"Karena itu, suatu hal yang layak bila diskusi hari ini diadakan bertepatan dengan Hari Pahlawan," ujarnya.
Seminar Terbatas Sinergi Koperasi dan Badan Usaha Milik Desa "Menggali Potensi Ekonomi Menuju Kesejahteraan Masyarakat Desa" menghadirkan pembicara kunci Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.
Pembicara pada seminar tersebut adalah Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta, Kepala Biro Perencanaan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Syamsul Widodo dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat "Sanama" Andi Isvandiar Muluk.
"Meskipun ada polemik terhadap bentuk BUM Desa, tetapi sesuatu yang baru tidak perlu dipertentangkan. Di sini peran Antara ikut membangun diskusi tentang suatu hal yang tujuannya baik," kata Meidyatama dalam sebuah seminar di Jakarta, Kamis.
Dimas, panggilan akrab Meidyatama, memberikan sambutan pembukaan dalam Seminar Terbatas Sinergi Koperasi dan Badan Usaha Milik Desa "Menggali Potensi Ekonomi Menuju Kesejahteraan Masyarakat Desa" dalam rangka peringatan ulang tahun ke-79 Perum LKBN Antara.
Menurut Dimas, koperasi di Indonesia pada masa lalu ikut mewarnai semangat perjuangan bangsa Indonesia. Banyak semangat-semangat perjuangan dan nasionalisme yang disebarkan melalui koperasi.
"Saat ini koperasi menjadi salah satu hal yang mendapat perhatian dalam Nawa Cita. Tidak salah bila pemerintah memberi perhatian pada koperasi untuk memperbaiki nasib bangsa Indonesia secara keseluruhan," tuturnya.
Dimas mengatakan dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, Antara senantiasa berada di garis depan. Tepat 13 bulan ke depan, Antara akan berusia delapan windu, usia yang lebih tua daripada Republik Indonesia.
"Karena itu, suatu hal yang layak bila diskusi hari ini diadakan bertepatan dengan Hari Pahlawan," ujarnya.
Seminar Terbatas Sinergi Koperasi dan Badan Usaha Milik Desa "Menggali Potensi Ekonomi Menuju Kesejahteraan Masyarakat Desa" menghadirkan pembicara kunci Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga.
Pembicara pada seminar tersebut adalah Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta, Kepala Biro Perencanaan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Syamsul Widodo dan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat "Sanama" Andi Isvandiar Muluk.
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016
Tags: