Siswa Jember "perangi" terhadap sampah di Hari Pahlawan
10 November 2016 16:01 WIB
Hari Pahlawan Di Makam Jenderal Gatot Soebroto. Dua siswa TK meletakkan Bendera Merah Putih di makam Pahlawan Jenderal Gatot Soebroto usai mengikuti upacara memperingati Hari Pahlawan di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (10/11/2016). Acara tersebut dilakukan untuk mengenang jasa pahlawan sekaligus menanamkan rasa cinta tanah air sejak dini pada anak. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Jember (ANTARA News) - Puluhan siswa Madrasah Aliyah Raudlatul Mutallim Kelurahan Baratan Kabupaten Jember, Jawa Timur mendeklarasikan "perang" terhadap sampah dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh setiap tanggal 10 November.
"Kami pelajar Indonesia siap perang melawan sampah, kami pelajar Indonesia siap membuat Indonesia bersih," kata salah seorang siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Raudlatul Mutaallim, Abdul Fani yang membacakan deklarasinya di Kecamatan Patrang Jember, Kamis.
Para siswa juga sudah aksi pungut sampah di sepanjang jalan raya menuju ke objek wisata Rembangan dengan memunguti sampah, terutama sampah yang sulit untuk diuraikan oleh tanah seperti plastik, botol dan juga logam.
"Kami membawa tas karung untuk memunguti sampah-sampah yang ada di jalan itu dan membawanya ke sekolah untuk dimasukkan ke dalam bank sampah yang dikelola oleh pihak yayasan sekolah," tuturnya.
Abdul bersama dengan rekan-rekannya siap untuk membersihkan sampah di manapun berada, sehingga perang melawan sampah menjadi karakter yang dikembangkan di sekolah setempat.
Menurut dia, deklarasi "perang" melawan sampah murni merupakan kesadaran para siswa yang prihatin dengan banyaknya sampah yang belum terkelola secara maksimal, sehingga mengurangi keindahan Kabupaten Jember.
"Kesadaran masyarakat masih buruk tentang sampah. Jangankan mengelola sampah, membuang sampah saja masih sembarangan karena masih banyak sungai yang tercemar dengan limbah sampah di Jember," ujarnya.
Ia berharap Pemkab Jember bisa melakukan pengelolaan sampah dengan baik, sehingga lingkungan sekitar bisa terbebas dari sampah karena persoalan sampah yang tidak dikelola dengan maksimal akan menimbulkan persoalan baru.
"Setiap hari Kamis, para siswa Madrasah Aliyah Raudlatul Mutaallim memungut sampah di lingkungan sekitarnya untuk dibawa ke sekolah karena adanya bank sampah yang dapat mengelola sampah tersebut," katanya, menambahkan.
Sementara Pengasuh Yayasan Madrasah Aliyah Raudlatul Mutallim Kustiono Musri mengatakan deklarasi "perang" terhadap sampah dalam momentum peringatan Hari Pahlawan diharapkan para pelajar bisa bangkit untuk menghargai jasa pahlawan dengan peduli terhadap lingkungan.
"Deklarasi tersebut untuk memotivasi para siswa ikut menjaga kebersihan baik di rumah, sekolah, dan lingkungannya," tuturnya.
Ia mengatakan sampah plastik, botol, dan air kemasan tersebut akan didaur ulang oleh pihak madrasah dan hasilnya akan digunakan untuk kegiatan sosial dan membiayai siswa kurang mampu di madrasah setempat.
"Kami pelajar Indonesia siap perang melawan sampah, kami pelajar Indonesia siap membuat Indonesia bersih," kata salah seorang siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Raudlatul Mutaallim, Abdul Fani yang membacakan deklarasinya di Kecamatan Patrang Jember, Kamis.
Para siswa juga sudah aksi pungut sampah di sepanjang jalan raya menuju ke objek wisata Rembangan dengan memunguti sampah, terutama sampah yang sulit untuk diuraikan oleh tanah seperti plastik, botol dan juga logam.
"Kami membawa tas karung untuk memunguti sampah-sampah yang ada di jalan itu dan membawanya ke sekolah untuk dimasukkan ke dalam bank sampah yang dikelola oleh pihak yayasan sekolah," tuturnya.
Abdul bersama dengan rekan-rekannya siap untuk membersihkan sampah di manapun berada, sehingga perang melawan sampah menjadi karakter yang dikembangkan di sekolah setempat.
Menurut dia, deklarasi "perang" melawan sampah murni merupakan kesadaran para siswa yang prihatin dengan banyaknya sampah yang belum terkelola secara maksimal, sehingga mengurangi keindahan Kabupaten Jember.
"Kesadaran masyarakat masih buruk tentang sampah. Jangankan mengelola sampah, membuang sampah saja masih sembarangan karena masih banyak sungai yang tercemar dengan limbah sampah di Jember," ujarnya.
Ia berharap Pemkab Jember bisa melakukan pengelolaan sampah dengan baik, sehingga lingkungan sekitar bisa terbebas dari sampah karena persoalan sampah yang tidak dikelola dengan maksimal akan menimbulkan persoalan baru.
"Setiap hari Kamis, para siswa Madrasah Aliyah Raudlatul Mutaallim memungut sampah di lingkungan sekitarnya untuk dibawa ke sekolah karena adanya bank sampah yang dapat mengelola sampah tersebut," katanya, menambahkan.
Sementara Pengasuh Yayasan Madrasah Aliyah Raudlatul Mutallim Kustiono Musri mengatakan deklarasi "perang" terhadap sampah dalam momentum peringatan Hari Pahlawan diharapkan para pelajar bisa bangkit untuk menghargai jasa pahlawan dengan peduli terhadap lingkungan.
"Deklarasi tersebut untuk memotivasi para siswa ikut menjaga kebersihan baik di rumah, sekolah, dan lingkungannya," tuturnya.
Ia mengatakan sampah plastik, botol, dan air kemasan tersebut akan didaur ulang oleh pihak madrasah dan hasilnya akan digunakan untuk kegiatan sosial dan membiayai siswa kurang mampu di madrasah setempat.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: