Rupiah Kamis melemah tipis
10 November 2016 11:04 WIB
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak melemah tipis sebesar dua poin menjadi Rp13.110, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.108 per dolar AS. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/nz/16).
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis pagi bergerak melemah tipis sebesar dua poin menjadi Rp13.110, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.108 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa dolar AS masih berada dalam area penguatannya terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah menyusul potensi inflasi di AS yang akan naik setelah kemenangan pemilu oleh calon dari Partai Republik Donald Trump.
"Reaksi pasar akan kemenangan Trump sejak awal persiapan pemilu AS terbukti tidak seburuk ekspektasi sebelumnya," katanya.
Meningkatnya inflasi AS, lanjut dia, membuka peluang bank sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menaikan suku bunga acuannya, sehingga potensi dana mengalir ke Negeri Paman Sam cukup terbuka.
Kendati demikian, ia menambahkan bahwa penguatan dolar AS relatif terbatas, pasar juga masih akan memantau perkembangan kebijakan Donald Trump dan perlemennya dalam menjalankan perekonomiannya ke depan.
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa diperkirakan Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar uang untuk menjaga fluktuasi rupiah agar tetap stabil.
"Rupiah bergerak dalam area yang terbatas, diperkirakan ada penjagaan dari Bank Indonesia agar tidak mengganggu pelaku usaha di dalam negeri," katanya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa dolar AS masih berada dalam area penguatannya terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah menyusul potensi inflasi di AS yang akan naik setelah kemenangan pemilu oleh calon dari Partai Republik Donald Trump.
"Reaksi pasar akan kemenangan Trump sejak awal persiapan pemilu AS terbukti tidak seburuk ekspektasi sebelumnya," katanya.
Meningkatnya inflasi AS, lanjut dia, membuka peluang bank sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk menaikan suku bunga acuannya, sehingga potensi dana mengalir ke Negeri Paman Sam cukup terbuka.
Kendati demikian, ia menambahkan bahwa penguatan dolar AS relatif terbatas, pasar juga masih akan memantau perkembangan kebijakan Donald Trump dan perlemennya dalam menjalankan perekonomiannya ke depan.
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa diperkirakan Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar uang untuk menjaga fluktuasi rupiah agar tetap stabil.
"Rupiah bergerak dalam area yang terbatas, diperkirakan ada penjagaan dari Bank Indonesia agar tidak mengganggu pelaku usaha di dalam negeri," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: