Menteri PUPR: sejumlah ruas tol akan "disekuritisasi"
9 November 2016 22:27 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Menteri PU Basuki Hadimuljono (kiri) dan Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) meninjau proyek pembangunan jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 1, di Jalur Kalimalang Jakasampurna Bekasi, Jawa Barat, Senin (7/11/2016). (ANTARA/Yudhi Mahatma)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, menjelaskan sejumlah share atau pangsa ruas jalan tol milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan disekuritisasi, ditawarkan kepada swasta.
Basuki di Jakarta, Rabu, mengatakan sejumlah pangsa yang akan disekuritsasi kepada pihak swasta adalah yang tidak dominan.
"Misalnya Jasa Marga sudah punya rencana yang dia punya share tidak dominan itu akan dilepas, kan banyak. Waskita juga mereka sudah punya 1.100 kilometer konsesi. Share-share yang minimun atau tidak dominan di Waskita itu yang akan dilepas," kata Basuki.
Dia menjelaskan alasan sekuritisasi sebagian ruas-ruas jalan tol yang dimiliki oleh sejumlah BUMN bidang konstruksi ialah untuk mendapatkan modal kembali yang bisa digunakan dalam membangun jalan tol lainnya.
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada pembukaan Indonesia Infrastructure Week 2016 juga menegaskan bahwa tugas BUMN konstruksi ialah bukan memiliki jalan tol, namun membangun jalan tol.
Presiden menekankan pemerintah membuka peluang investasi di bidang infrasturktur pada sektor swasta untuk membantu percepatan pembangunan Indonesia.
Basuki mencontohkan ruas jalan tol di Samarinda-Balikpapan yang sebagian besar melibatkan pihak swasta.
"Contoh kemarin saya ke Samarinda-Balikpapan itu 60 kilometer investasi, sekarang sudah jalan. APBN-nya cuma jembatan Manggar, APBD-nya cuma 10 kilometer, itu juga KPBU. Tapi lebih banyak porsi investasinya," kata Basuki.
Basuki di Jakarta, Rabu, mengatakan sejumlah pangsa yang akan disekuritsasi kepada pihak swasta adalah yang tidak dominan.
"Misalnya Jasa Marga sudah punya rencana yang dia punya share tidak dominan itu akan dilepas, kan banyak. Waskita juga mereka sudah punya 1.100 kilometer konsesi. Share-share yang minimun atau tidak dominan di Waskita itu yang akan dilepas," kata Basuki.
Dia menjelaskan alasan sekuritisasi sebagian ruas-ruas jalan tol yang dimiliki oleh sejumlah BUMN bidang konstruksi ialah untuk mendapatkan modal kembali yang bisa digunakan dalam membangun jalan tol lainnya.
Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada pembukaan Indonesia Infrastructure Week 2016 juga menegaskan bahwa tugas BUMN konstruksi ialah bukan memiliki jalan tol, namun membangun jalan tol.
Presiden menekankan pemerintah membuka peluang investasi di bidang infrasturktur pada sektor swasta untuk membantu percepatan pembangunan Indonesia.
Basuki mencontohkan ruas jalan tol di Samarinda-Balikpapan yang sebagian besar melibatkan pihak swasta.
"Contoh kemarin saya ke Samarinda-Balikpapan itu 60 kilometer investasi, sekarang sudah jalan. APBN-nya cuma jembatan Manggar, APBD-nya cuma 10 kilometer, itu juga KPBU. Tapi lebih banyak porsi investasinya," kata Basuki.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016
Tags: