Untuk itu, Airlangga bertemu dengan Duta Besar Indonesia untuk Perancis, Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Hotmangaradja Pandjaitan, di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta.
"Di sana banyak dibahas peraturan terkait kelapa sawit. Termasuk keragaman hayati. Jangan sampai produk kita ini dijadikan persoalan," kata Airlangga, usai bertemu Pandjaitan, di Jakarta, Rabu.
Melalui pertemuan tersebut, Airlangga melakukan sinkronisasi agar ekspor CPO, yang cukup besar ke negara itu, tidak terhambat. "Karena beliau sangat peduli terhadap persoalan ini. Tapi, kita juga harus awasi," katanya.
Diketahui, Parlemen Perancis menyetujui pengenaan pajak tambahan atas minyak sawit yang digunakan dalam makanan mulai 2017.
Jumlah tersebut masih jauh di bawah usulan awal yang mencapai 300 euro pada Januari 2016. Namun produsen yang dapat membuktikan bahwa minyak yang mereka gunakan memenuhi "kriteria kelestarian lingkungan" akan dibebaskan.