Kapolres Mimika nyatakan situasi Tembagapura aman
9 November 2016 06:08 WIB
Upacara Bendera Freeport Pekerja PT Freeport Indonesia (PTFI) melaksanakan upacara bendera dalam rangka memperingati HUT RI ke-70 di Tembagapura, Timika, Papua, Senin (17/8). Upacara ini dilakukan di ketinggian kurang lebih 2000 meter diatas permukaan laut dan dipimpin langsung oleh Presiden Direktur PTFI Ma'ruf Samsudin. (ANTARA FOTO/Spedy paereng) ()
Timika (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Resor Mimika, Papua AKBP Victor Mackbon menegaskan situasi di kawasan pertambangan PT Freeport Indonesia di Tembagapura dan sekitarnya kini sudah kondusif pascaterjadi upaya pencurian konsentrat oleh sekelompok warga non pekerja pada Senin (7/11) malam.
"Sekarang sudah aman. Tidak ada masalah lagi," kata Victor.
Ia menjelaskan, pada Senin (7/11) malam sekitar 50-an warga non pekerja PT Freeport berusaha masuk ke area pabrik pengolahan biji di Mil 74 untuk mengambil paksa konsentrat yang mengandung mineral emas, tembaga dan perak.
Namun upaya mereka digagalkan oleh anggota Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan PT Freeport.
"Mereka berusaha masuk, tapi tidak bisa sampai di Mil 74 karena dilakukan upaya pencegahan dengan bentuk razia oleh Satgas Pengamanan PT Freeport," kata Victor.
Terkait insiden itu, empat warga sempat dimintai keterangan di Kantor Polsek Tembagapura. Namun empat warga tersebut sudah dipulangkan ke rumah mereka.
Victor juga membantah informasi yang menyebutkan bahwa anggota Satgas Pengamanan PT Freeport sempat mengeluarkan tembakan peringatan untuk menghentikan aksi penjarahan konsentrat di pabrik pengolahan biji Mil 74.
"Informasi itu tidak benar, tidak ada anggota yang mengeluarkan tembakan peringatan. Tidak ada juga fasilitas perusahaan yang dirusak oleh massa," ujarnya.
Menurut dia, aparat Satgas Pengamanan PT Freeport Indonesia bersama Polsek Tembagapura hanya melakukan tindakan preventif melalui razia guna mencegah warga non pekerja melakukan aksi penjarahan konsentrat.
"Penanganan terhadap aksi massa berjalan baik. Kapolsek Tembagapura bersama Satgas memberikan imbauan kepada warga non pekerja agar tidak boleh berada di kawasan perusahaan. Imbauan itu didengar oleh mereka dan massa akhirnya kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing," jelas Victor.
"Sekarang sudah aman. Tidak ada masalah lagi," kata Victor.
Ia menjelaskan, pada Senin (7/11) malam sekitar 50-an warga non pekerja PT Freeport berusaha masuk ke area pabrik pengolahan biji di Mil 74 untuk mengambil paksa konsentrat yang mengandung mineral emas, tembaga dan perak.
Namun upaya mereka digagalkan oleh anggota Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan PT Freeport.
"Mereka berusaha masuk, tapi tidak bisa sampai di Mil 74 karena dilakukan upaya pencegahan dengan bentuk razia oleh Satgas Pengamanan PT Freeport," kata Victor.
Terkait insiden itu, empat warga sempat dimintai keterangan di Kantor Polsek Tembagapura. Namun empat warga tersebut sudah dipulangkan ke rumah mereka.
Victor juga membantah informasi yang menyebutkan bahwa anggota Satgas Pengamanan PT Freeport sempat mengeluarkan tembakan peringatan untuk menghentikan aksi penjarahan konsentrat di pabrik pengolahan biji Mil 74.
"Informasi itu tidak benar, tidak ada anggota yang mengeluarkan tembakan peringatan. Tidak ada juga fasilitas perusahaan yang dirusak oleh massa," ujarnya.
Menurut dia, aparat Satgas Pengamanan PT Freeport Indonesia bersama Polsek Tembagapura hanya melakukan tindakan preventif melalui razia guna mencegah warga non pekerja melakukan aksi penjarahan konsentrat.
"Penanganan terhadap aksi massa berjalan baik. Kapolsek Tembagapura bersama Satgas memberikan imbauan kepada warga non pekerja agar tidak boleh berada di kawasan perusahaan. Imbauan itu didengar oleh mereka dan massa akhirnya kembali ke tempat tinggal mereka masing-masing," jelas Victor.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: