Tim ITS kerjakan pembuatan perahu tambang Bengawan Solo
8 November 2016 14:28 WIB
Ilustrasi--Sejumlah pengunjung menggunakan perahu berwisata di kawasan Pegunungan Karst Rammang-Rammang, Desa Salenrang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (31/7/2016). Pegunungan kapur yang dikelilingi sungai itu merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Maros yang ramai dikunjungi wisatawan. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)
Bojonegoro (ANTARA News) - Tim Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Jawa Timur, mulai mengerjakan pembuatan perahu tambang Bengawan Solo di Desa Rendeng, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa.
"Pembuatan perahu tambang Bengawan Solo ini selesai 15 November," kata Kasi Bina Angkutan Air Dishub Bojonegoro Sugeng Agung Sudarmanto, di lokasi pembuatan perahu tambang, Selasa.
Sesuai rencana, kata dia yang ke lokasi bersama Kepala Bidang Hubungan Darat Dishub S. Hartono, perahu tambang hasil desain ITS itu nantinya akan dihibahkan kepada Desa Rendeng, Kecamatan Malo.
"Tapi di Desa Rendeng, Kecamatan Malo, perahu tambang itu akan dimanfaatkan untuk perahu wisata melengkapi keberadaan objek wisata edukasi gerabah di tepian Bengawan Solo," jelasnya.
Ditanya pengembangan perahu desain ITS di lokasi penambangan Bengawan Solo di daerahnya, katanya, Tim ITS sehari sebelumnya telah memberikan sosialisasi kepada sekitar 30 personel dari operator dan pengusaha perahu tambang.
Sosialisasi, katanya, berhubungan dengan tata cara pembuatan perahu tambang yang aman dan cocok di Bengawan Solo.
"Materi pelatihan yang diberikan terkait teknis pembuatan perahu tambang yang aman," ucapnya menegaskan.
Namun, ia mengaku belum bisa memberikan gambaran untuk pengadaan perahu tambang sesuai desain ITS di 84 titik lokasi penambangan perahu tambang Bengawan Solo di daerahnya.
"Kami belum bisa berbicara banyak, sebab tidak ada alokasi anggaran untuk pengadaan perahu tambang di APBD," ujarnya.
Salah seorang anggota Tim ITS Moch. Solikhah Arif, menjelaskan perahu tambang Bengawan Solo dari hasil desain Tim ITS itu direncanakan panjangnya 12 meter dengan lebar 3 meter, bebahan besi.
"Kami membuat desain juga menyesuaikan dengan bentuk perahu tambang yang biasa beroperasi di Bengawan Solo," kata dia.
Hanya saja, menurut dia, prototipe perahu tambang desain ITS itu lebih seimbang apabila melawan arus dibandingkan perahu tambang yang sudah ada di sepanjang Bengawan Solo di daerah setempat.
Pembuatan perahu tambang desain ITS itu dikerjakan seorang pembuat perahu tambang Panidi asal Desa Ledokkulon, Kecamatan Kota.
"Biaya pembuatan perahu tambang mulai bahan juga tenaga kerja sekitar Rp30 juta per perahu," ucapnya menambahkan.
"Pembuatan perahu tambang Bengawan Solo ini selesai 15 November," kata Kasi Bina Angkutan Air Dishub Bojonegoro Sugeng Agung Sudarmanto, di lokasi pembuatan perahu tambang, Selasa.
Sesuai rencana, kata dia yang ke lokasi bersama Kepala Bidang Hubungan Darat Dishub S. Hartono, perahu tambang hasil desain ITS itu nantinya akan dihibahkan kepada Desa Rendeng, Kecamatan Malo.
"Tapi di Desa Rendeng, Kecamatan Malo, perahu tambang itu akan dimanfaatkan untuk perahu wisata melengkapi keberadaan objek wisata edukasi gerabah di tepian Bengawan Solo," jelasnya.
Ditanya pengembangan perahu desain ITS di lokasi penambangan Bengawan Solo di daerahnya, katanya, Tim ITS sehari sebelumnya telah memberikan sosialisasi kepada sekitar 30 personel dari operator dan pengusaha perahu tambang.
Sosialisasi, katanya, berhubungan dengan tata cara pembuatan perahu tambang yang aman dan cocok di Bengawan Solo.
"Materi pelatihan yang diberikan terkait teknis pembuatan perahu tambang yang aman," ucapnya menegaskan.
Namun, ia mengaku belum bisa memberikan gambaran untuk pengadaan perahu tambang sesuai desain ITS di 84 titik lokasi penambangan perahu tambang Bengawan Solo di daerahnya.
"Kami belum bisa berbicara banyak, sebab tidak ada alokasi anggaran untuk pengadaan perahu tambang di APBD," ujarnya.
Salah seorang anggota Tim ITS Moch. Solikhah Arif, menjelaskan perahu tambang Bengawan Solo dari hasil desain Tim ITS itu direncanakan panjangnya 12 meter dengan lebar 3 meter, bebahan besi.
"Kami membuat desain juga menyesuaikan dengan bentuk perahu tambang yang biasa beroperasi di Bengawan Solo," kata dia.
Hanya saja, menurut dia, prototipe perahu tambang desain ITS itu lebih seimbang apabila melawan arus dibandingkan perahu tambang yang sudah ada di sepanjang Bengawan Solo di daerah setempat.
Pembuatan perahu tambang desain ITS itu dikerjakan seorang pembuat perahu tambang Panidi asal Desa Ledokkulon, Kecamatan Kota.
"Biaya pembuatan perahu tambang mulai bahan juga tenaga kerja sekitar Rp30 juta per perahu," ucapnya menambahkan.
Pewarta: Slamet AS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: