New York siagakan polisi terbanyak pada Hari Pemilihan
8 November 2016 05:46 WIB
Calon presiden Amerika Serikat dari partai Republik Donald Trump berjabat tangan dengan calon presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat Hillary Clinton pada akhir debat kepresidenan pertama mereka di Hofstra University di Hempstead, New York, Amerikat Serikat, 26 September 2016. (REUTERS/Mike Segar/File Photo )
New York (ANTARA News) - Kedua kandidat presiden Amerika Serikat berencana menyaksikan penghitungan suara pemilihan pada Selasa di New York sehingga kota itu akan dijaga polisi dalam jumlah terbanyak sepanjang sejarah Hari Pemilihan di AS, kata para pejabat, Senin.
Lebih dari 5.000 personel kepolisian akan ditempatkan di seluruh penjuru Kota New York, yang merupakan kota terbesar di AS.
Akan banyak terjadi penutupan jalan di kawasan-kawasan dekat lokasi kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton dan kandidat Partai Republik Donald Trump berencana menyaksikan penghitungan suara.
Penutupan arus lalu lintas juga akan dilakukan di tempat yang kemungkinan akan dipakai salah satu kandidat untuk menyatakan kemenangan di depan ratusan pendukungnya.
"Kita tahu bahwa mata dunia akan tertuju pada Kota New York," kata Wali Kota New York Bill de Blasio saat jumpa pers, Senin.
"Kami berkewajiban, tidak hanya kepada masyarakat di kota ini tapi juga di negara ini, untuk memastikan bahwa besok, sepanjang hari dan terutama pada malam hari, keadaan akan berlangsung lancar."
Hillary berencana menghabiskan malam pemilihan di Jacob K. Javits Convention Center di dekat Sungai Hudson sementara Donald Trump akan berada di Hotel Hilton di Midtown Manhattan.
Upaya meningkatkan keamanan kota dilakukan setelah pihak berwenang federal menerima ancaman-ancaman serangan oleh kelompok Al Qaida ke Kota New York, Texas dan Virginia pada sekitar Hari Pemilihan.
Selasa akan menjadi hari pertama kalinya kedua kandidat utama presiden menjalani Hari Pemilihan di Kota New York setelah 1944.
Pada 1944, gubernur negara bagian New York dari Partai Republik Thomas Dewey berupaya mendepak kekuatan Demokrat dari Kota New York, Franklin Roosevelt. Roosevelt kemudian muncul memenangi kursi kepresidenan AS untuk periode keempat.
Departemen Kepolisian Kota New York (NYPD) berencana menempatkan para personel berseragam, termasuk sejumlah di antaranya yang dilengkapi dengan senapan-senapan otomatis serta peralatan pendeteksi peledak, di sepanjang Manhattan dan 1.205 tempat pemungutan suara di kota itu.
Semua anjing kepolisian pelacak bom di Kota New York juga akan dikerahkan, demikian pula dengan tim-tim personel khusus yang akan berpatroli keliling, kata kepolisian.
Para kandidat presiden juga akan mendapat perlindungan dari Dinas Rahasia AS, yang selama ini memberikan pengamanan bagi kedua kandidat selama kegiatan kampanye presiden. Dinas Rahasia akan bekerja sama dengan departemen kepolisian kota pada Selasa.
"Sejauh ini, pengerahan ini adalah yang terbesar oleh NYPD untuk hari pemilihan," kata Carlos Gomez, kepala NYPD.
"(Pengerahan besar-besaran) ini sebanding dengan saat Malam Tahun Baru dan kunjungan Paus Fransiskus tahun lalu."
Trump mempunyai hubungan panjang dengan Kota New York, tempat ia dilahirkan dan mengikuti jejak ayahnya sebagai pengusaha properti.
Hillary pindah ke daerah pinggiran New York, Chappaqua, menyusul jabatan yang dijalankan Presiden Bill Clinton di Gedung Putih. Hillary menjabat sebagai senator New York dari 2001 hingga 2008.
Lebih dari 5.000 personel kepolisian akan ditempatkan di seluruh penjuru Kota New York, yang merupakan kota terbesar di AS.
Akan banyak terjadi penutupan jalan di kawasan-kawasan dekat lokasi kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton dan kandidat Partai Republik Donald Trump berencana menyaksikan penghitungan suara.
Penutupan arus lalu lintas juga akan dilakukan di tempat yang kemungkinan akan dipakai salah satu kandidat untuk menyatakan kemenangan di depan ratusan pendukungnya.
"Kita tahu bahwa mata dunia akan tertuju pada Kota New York," kata Wali Kota New York Bill de Blasio saat jumpa pers, Senin.
"Kami berkewajiban, tidak hanya kepada masyarakat di kota ini tapi juga di negara ini, untuk memastikan bahwa besok, sepanjang hari dan terutama pada malam hari, keadaan akan berlangsung lancar."
Hillary berencana menghabiskan malam pemilihan di Jacob K. Javits Convention Center di dekat Sungai Hudson sementara Donald Trump akan berada di Hotel Hilton di Midtown Manhattan.
Upaya meningkatkan keamanan kota dilakukan setelah pihak berwenang federal menerima ancaman-ancaman serangan oleh kelompok Al Qaida ke Kota New York, Texas dan Virginia pada sekitar Hari Pemilihan.
Selasa akan menjadi hari pertama kalinya kedua kandidat utama presiden menjalani Hari Pemilihan di Kota New York setelah 1944.
Pada 1944, gubernur negara bagian New York dari Partai Republik Thomas Dewey berupaya mendepak kekuatan Demokrat dari Kota New York, Franklin Roosevelt. Roosevelt kemudian muncul memenangi kursi kepresidenan AS untuk periode keempat.
Departemen Kepolisian Kota New York (NYPD) berencana menempatkan para personel berseragam, termasuk sejumlah di antaranya yang dilengkapi dengan senapan-senapan otomatis serta peralatan pendeteksi peledak, di sepanjang Manhattan dan 1.205 tempat pemungutan suara di kota itu.
Semua anjing kepolisian pelacak bom di Kota New York juga akan dikerahkan, demikian pula dengan tim-tim personel khusus yang akan berpatroli keliling, kata kepolisian.
Para kandidat presiden juga akan mendapat perlindungan dari Dinas Rahasia AS, yang selama ini memberikan pengamanan bagi kedua kandidat selama kegiatan kampanye presiden. Dinas Rahasia akan bekerja sama dengan departemen kepolisian kota pada Selasa.
"Sejauh ini, pengerahan ini adalah yang terbesar oleh NYPD untuk hari pemilihan," kata Carlos Gomez, kepala NYPD.
"(Pengerahan besar-besaran) ini sebanding dengan saat Malam Tahun Baru dan kunjungan Paus Fransiskus tahun lalu."
Trump mempunyai hubungan panjang dengan Kota New York, tempat ia dilahirkan dan mengikuti jejak ayahnya sebagai pengusaha properti.
Hillary pindah ke daerah pinggiran New York, Chappaqua, menyusul jabatan yang dijalankan Presiden Bill Clinton di Gedung Putih. Hillary menjabat sebagai senator New York dari 2001 hingga 2008.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: