Sutradara film "Silariang" bangga gunakan potensi daerah
8 November 2016 04:27 WIB
Konpers Film Dumba-Dumba Sutradara film Dumba-Dumba (Deg-Degan) Syahrir Arsyad (kedua kiri) bersama para pemeran film garapannya memberikan keterangan pers di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (22/2). Film Dumba-Dumba menceritakan tentang persahabatan anak-anak sekolah di Makassar dalam menghadapi situasi gempa yang terjadi di kota itu. Film ini akan ditayangkan serentak di sejumlah bioskop di Indonesia pada 25 Februari mendatang. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe) ()
Makassar (ANTARA News) - Sutradara sekaligus kurator film "Silariang" Syahrir Arsyad Dini mengaku bangga menggunakan potensi pemain film daerah yang diangkat ke tingkat nasional.
"Kami merasa bangga menggunakan pemain asal daerah ini untuk melakonkan tokoh-tokoh dalam cerita yang diangkat dari budaya Bugis-Makassar," kata Syahrir pada sosialisasi trailer film "Silariang" di Makassar, Senin (7/11).
Menurut dia, meskipun tidak menggunakan tokoh utama artis nasional dan sudah lazim dikenal banyak orang, namun pihaknya optimistis film garapannya akan menjadi pilihan perdana untuk ditonton.
Hal itu menjawab pertanyaan yang muncul pada saat media confrence. Syahrir yang akrab disapa Rere ini mengatakan, hadirnya film berjudul serupa ini tidak menyiutkan nyalinya untuk merampungkan film "Silariang" hingga sejak 24 September hingga 3 November 2016.
Sementara itu, Ika KDI yang berprofesi sebagai penyanyi namun terpilih menjadi pemeran "emak" mengaku turut bangga dan meyakini para pemain di film Silariang ini, optimal memainkan peran masing-masing.
"Dengan pemain asal daerah ini, tentu lebih mudah memahami dan melakonkan karakter tokoh-tokoh di dalamnya," ujarnya.
Untuk pendalaman materi cerita terkait dengan sosial budaya di Sulsel ini, Rere membutuhkan waktu sekitar tiga bulan.
Sementara total kru yang terlibat dalam pembuatan film ini sekitar 80 orang mulai dari penata musik, penata cahaya hingga para pemain yang semuanya berasal dari Sulsel.
"Kami merasa bangga menggunakan pemain asal daerah ini untuk melakonkan tokoh-tokoh dalam cerita yang diangkat dari budaya Bugis-Makassar," kata Syahrir pada sosialisasi trailer film "Silariang" di Makassar, Senin (7/11).
Menurut dia, meskipun tidak menggunakan tokoh utama artis nasional dan sudah lazim dikenal banyak orang, namun pihaknya optimistis film garapannya akan menjadi pilihan perdana untuk ditonton.
Hal itu menjawab pertanyaan yang muncul pada saat media confrence. Syahrir yang akrab disapa Rere ini mengatakan, hadirnya film berjudul serupa ini tidak menyiutkan nyalinya untuk merampungkan film "Silariang" hingga sejak 24 September hingga 3 November 2016.
Sementara itu, Ika KDI yang berprofesi sebagai penyanyi namun terpilih menjadi pemeran "emak" mengaku turut bangga dan meyakini para pemain di film Silariang ini, optimal memainkan peran masing-masing.
"Dengan pemain asal daerah ini, tentu lebih mudah memahami dan melakonkan karakter tokoh-tokoh di dalamnya," ujarnya.
Untuk pendalaman materi cerita terkait dengan sosial budaya di Sulsel ini, Rere membutuhkan waktu sekitar tiga bulan.
Sementara total kru yang terlibat dalam pembuatan film ini sekitar 80 orang mulai dari penata musik, penata cahaya hingga para pemain yang semuanya berasal dari Sulsel.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016
Tags: