Industri pertahanan semakin maju
5 November 2016 13:32 WIB
Pameran Industri Pertahanan. Pengunjung melihat miniatur pesawat saat pameran industri pertahanan, Internasional Indo Defence 2016 Expo & Forum, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (2/11/2016). Pameran industri pertahanan berskala internasional itu diikuti 844 peserta terdiri dari 573 perusahaan asing dan 271 perusahaan dalam negeri yang memamerkan produk peralatan pertahanan dan keamanan dengan teknologi terkini. Pameran ini berlangsung pada 2-5 November 2016. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan industri pertahanan semakin maju dilihat dari semakin banyaknya dan beragam peserta Indo Defence 2016.
"Setiap dua tahun kita melaksanakan Indo Defence dan kita melihat semakin maju. Dua tahun lalu agak kecil, ini naik 20 persen baik yang negara maupun industri pertahanan," ujar Menhan di arena Indo Defence 2016 di Jakarta, Sabtu.
Menhan bersama sejumlah pejabat Kementerian Pertahanan menyaksikan live demo kendaraan taktis buatan Rusia maupun produk dalam negeri.
"Mudah-mudahan dua tahun lagi kita lihat sudah lebih baik lagi," tambah Menhan Ryamizard.
Menhan mengatakan kendaraan taktis buatan PT Pindad seperti Badak, Sanca dan Anoa Amphibhious yang turut dalam live demo sudah dipesan TNI.
"Untuk kita pakai sendiri dulu, kalau kelebihan baru kita jual. Tapi yang jelas sedapat mungkin TNI harus pakai buatan kita sendiri," kata Menhan.
Indo Defence Expo dan Forum 2016 yang berlangsung sejak 2 November 2016 diikuti oleh 844 perusahaan yang berasal dari 45 negara yang memamerkan produk pertahanan mereka.
Total 844 peserta perusahaan industri itu berasal dari 573 perusahaan asing dan 271 perusahaan dalam negeri yang bergerak di industri pertahanan.
"Setiap dua tahun kita melaksanakan Indo Defence dan kita melihat semakin maju. Dua tahun lalu agak kecil, ini naik 20 persen baik yang negara maupun industri pertahanan," ujar Menhan di arena Indo Defence 2016 di Jakarta, Sabtu.
Menhan bersama sejumlah pejabat Kementerian Pertahanan menyaksikan live demo kendaraan taktis buatan Rusia maupun produk dalam negeri.
"Mudah-mudahan dua tahun lagi kita lihat sudah lebih baik lagi," tambah Menhan Ryamizard.
Menhan mengatakan kendaraan taktis buatan PT Pindad seperti Badak, Sanca dan Anoa Amphibhious yang turut dalam live demo sudah dipesan TNI.
"Untuk kita pakai sendiri dulu, kalau kelebihan baru kita jual. Tapi yang jelas sedapat mungkin TNI harus pakai buatan kita sendiri," kata Menhan.
Indo Defence Expo dan Forum 2016 yang berlangsung sejak 2 November 2016 diikuti oleh 844 perusahaan yang berasal dari 45 negara yang memamerkan produk pertahanan mereka.
Total 844 peserta perusahaan industri itu berasal dari 573 perusahaan asing dan 271 perusahaan dalam negeri yang bergerak di industri pertahanan.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
Tags: