Panglima TNI dan Kapolri serukan pendemo tenang
4 November 2016 20:53 WIB
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) bersama Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memantau unjuk rasa 4 November di sisi barat Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (4/11/2016). (ANTARA Foto/Puspa Perwitasari/P003)
Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Carnavian melalui pengeras suara menyerukan kepada pendemo maupun polisi di kawasan Istana Merdeka, Jakarta.
"Harap tenang. Kepolisian juga tenang. Kita bersama umat Muslim membuat tenang. Kapolri akan sampaikan perintah," kata Panglima TNIdi lokasi kejadian, Jumat malam, melalui pengeras suara.
Kemudian, Kapolri menegaskan melalui pengeras suara, "Saya Kapolri Jendral Tito Karnavian minta seluruh anggota Polri hentikan tembakan gas air mata."
Pucuk pimpinan TNI dan Polri menyampaikan hal itu lantaran terjadi kericuhan saat pendemo diarahkan pulang, sehingga polisi sempat melepaskan gas air mata.
Aparat keamanan menembakkan gas air mata ke pendemo yang melemparkan botol plastik minuman mineral dan potongan kayu di kawasan Istana Merdeka dan Jalan Merdeka Barat, pada 19.35 WIB.
Selain itu, polisi tampak mengamankan seorang berkaos hitam yang diduga provokator kericuhan.
"Harap tenang. Kepolisian juga tenang. Kita bersama umat Muslim membuat tenang. Kapolri akan sampaikan perintah," kata Panglima TNIdi lokasi kejadian, Jumat malam, melalui pengeras suara.
Kemudian, Kapolri menegaskan melalui pengeras suara, "Saya Kapolri Jendral Tito Karnavian minta seluruh anggota Polri hentikan tembakan gas air mata."
Pucuk pimpinan TNI dan Polri menyampaikan hal itu lantaran terjadi kericuhan saat pendemo diarahkan pulang, sehingga polisi sempat melepaskan gas air mata.
Aparat keamanan menembakkan gas air mata ke pendemo yang melemparkan botol plastik minuman mineral dan potongan kayu di kawasan Istana Merdeka dan Jalan Merdeka Barat, pada 19.35 WIB.
Selain itu, polisi tampak mengamankan seorang berkaos hitam yang diduga provokator kericuhan.
Pewarta: Oleh Rangga Pandu Asmara Jingga & Michael Teguh AS
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016
Tags: